Sejumlah penerbangan sipil internasional rama-ramai mulai menghindari udara Taiwan gara-gara China latihan perang sejak Kamis (4/8).
Informasi Penerbangan Wilayah Taipei (FIR) melaporkan jumlah penerbangan hanya 150 pada Kamis (4/8) saat China meluncurkan rudal Dongfeng ke dekat perairan pulau tersebut. Angka itu setengah dari rata-rata penerbangan harian.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FIR biasanya mencatat rata-rata 300 lebih penerbangan per hari. Menteri Transportasi dan Komunikasi Taiwan, Wang Ko Tsai, menyatakan setengah dari jumlah penerbangan itu mengambil rute alternatif.
Wang juga menyatakan lebih dari 150 penerbangan lepas landas atau mendarat di Taiwan pada hari Kamis. Angka ini, katanya, merupakan rata-rata harian normal.
![]() |
Menurut Kementerian Administrasi Penerbangan Sipil (CAA) melaporkan rute alternatif berada di Wilayah Informasi Penerbangan Fukuoka atau Wilayah Informasi Penerbangan Manila.
Sebanyak 74 pesawat sipil dan 35 kapal mengambil rute alternatif masuk dan keluar Taiwan. Mereka beroperasi antara siang hingga pukul 16.00 waktu setempat, demikian dikutip Focus Taiwan.
Pengalihan penerbangan itu muncul saat China memulai latihan militer di Selat Taiwan. Dalam latihan ini, mereka menargetkan enam titik untuk latihan peluncuran rudal. Jika dilihat dari peta, Taiwan bak dikepung.
Latihan militer ini meliputi latihan tempur, dan latihan menembak rudal jarak jauh.
Militer China menggelar latihan itu sebagai respons usai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada Selasa lalu.
Lihat Juga : |
China dari jauh-jauh hari sudah memperingatkan agar AS membatalkan kunjungan tersebut. Mereka mengancam akan mengambil tindakan keras bahkan militer, jika Pelosi mengotot melawat ke Taiwan.
Di hari saat Pelosi tiba, selain mengumumkan latihan militer, China mengerahkan 21 jet tempur ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.
Hingga hari ini Menteri Pertahanan Taiwan mencatat China mengerahkan 10 kapal perang dan 20 pesawat tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan.
Sementara itu, tidak ada perubahan besar dalam jumlah penerbangan dan kapal yang datang dan berangkat dari Taiwan.
Di luar itu, Kementerian Perhubungan telah mempersiapkan penerbangan dan pelayaran menggunakan rute alternatif.
(pwn/bac)