China Klaim Korsel Janji Batasi Operasi Sistem Rudal Buatan AS

CNN Indonesia
Kamis, 11 Agu 2022 16:33 WIB
Pemerintah China mengklaim Korea Selatan berjanji membatasi operasi sistem pertahanan rudal buatan Amerika Serikat THAAD.
Menlu Korsel Park Jin (tengah ) bersalaman dengan Menlu China Wang Yi ditemani Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi di acara pertemuan Menlu ASEAN di Phnom Penh. (AFP/TANG CHHIN SOTHY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah China mengklaim Korea Selatan berjanji membatasi operasi sistem pertahanan rudal buatan Amerika Serikat THAAD, sesuai dengan prinsip "Three No" terkait penggunaan senjata tersebut, Rabu (10/8).

Kabar ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam jumpa pers, sehari setelah Menteri Luar Negeri China Wang Yo bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korsel Park Jin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wang mengatakan bahwa Seoul harus menjaga kebijakan Three No, yang telah 'disumpah secara formal'. Tindakan itu juga harus dibarengi dengan janji membatasi operasi sistem rudal THAAD yang telah ditempatkan di Korsel sejak beberapa tahun lalu.

"[Kami] ingin menegaskan bahwa penempatan THAAD buatan AS ke Korea Selatan secara jelas merusak kepentingan keamanan strategis China. China telah menyuarakan kekhawatiran itu ke Korsel beberapa kali," kata Wang saat merespons pernyataan dari koresponden Yonhap.

[Gambas:Video CNN]

Sebagaimana dilansir kantor berita Yonhap, Park Jin dan Wang Yi bertemu di Kota Qingdao, China. Keduanya berdialog selama lima jam, pun membahas isu THAAD.

Salah satu pertanyaan dalam dialog itu adalah apakah pemerintahan Yoon Suk Yeol bakal melanjutkan kebijakan Three No yang sudah ada sejak pemerintahan mantan Presiden Korsel Moon Jae In.

Pendekatan Three No tersebut memuat tiga prinsip, yakni tidak menempatkan THAAD tambahan di Korea, tidak berpartisipasi dalam jaringan pertahanan rudal yang dipimpin AS, pun tak ikut campur atas aliansi militer trilateral dengan Jepang.

Meski begitu, Park menyatakan bahwa "tidak ada kesepakatan [formal] maupun janji [dengan China]." Ini berarti pemerintahan Yoon bisa saja tak lagi melanjutkan kebijakan Three No.

Selain itu, Park menyampaikan ia telah mengklarifikasi bahwa THAAD dimaksudkan untuk pertahanan atas ancaman rudal dan nuklir Korea Utara, pun mengatakan bahwa isu tersebut berhubungan dengan keamanan kedaulatan Korsel.

Sementara itu, Yoon sendiri memberi sinyal bakal mendorong perkembangan penggunaan sistem THAAD di Korsel untuk menangkal ancaman Korut.

Pada Kamis (11/8), kantor kepresidenan Korsel juga menyatakan bahwa THAAD di negara itu digunakan untuk pertahanan diri.

Sistem THAAD merupakan akronim dari Terminal High Altitude Area Defense System. Sistem ini ditujukan untuk menembak rudal balistik dalam fase terminalnya.

Sistem THAAD sendiri telah lama menjadi sumber perselisihan antara Beijing dan Seoul. China menilai radar tersebut dapat memantau kawasan udaranya.

Tak hanya itu, China juga memutus hubungan perdagangan dan impor budaya dengan Korsel setelah Seoul mengumumkan penempatan rudal itu pada 2016, dikutip dari Reuters.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER