Korut Cabut Aturan Wajib Masker Usai Klaim Berhasil Sikat Covid

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Agu 2022 11:15 WIB
Aturan wajib mengenakan masker dicabut di Korut kecuali area garis depan dan perbatasan kota dan kabupaten, mengingat seluruh negara berubah jadi bebas epidemi.
Ilustrasi. Korea Utaram mencabut aturan wajib pemakaian masker. (Foto: John Pavelka/Wikimedia Commons)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara mencabut aturan wajib pemakaian masker dan sederet pembatasan lain usai mengklaim meraih kemenangan atas wabah Covid-19 yang sempat mendera negara itu, Sabtu (13/8).

"[Pelonggaran pembatasan virus] karena layanan kesehatan masyarakat berhasil menangani virus dan seluruh wilayah bebas dari virus ganas dalam waktu dekat," demikian laporan resmi media pemerintah Korut, KCNA.

Laporan itu kemudian berlanjut, aturan wajib mengenakan masker dicabut di semua wilayah kecuali area garis depan dan perbatasan kota dan kabupaten, mengingat seluruh negara berubah jadi bebas epidemi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemerintahan Kim Jong Un juga mencabut aturan jarak sosial dan tindakan pencegahan virus lain. Namun, langkah ini tak berlaku di wilayah perbatasan.

Meski demikian, Korut mengimbau bagi masyarakat yang mengalami gejala pernapasan untuk tetap memakai masker. Mereka juga meminta penduduk waspada terhadap hal-hal yang tak normal, yang tampaknya mengacu sebaran propaganda dari Korea Selatan.

Langkah terbaru Korut muncul usai Kim mendeklarasikan negaranya berhasil memenangkan perlawanan atas pandemi Covid-19. Pengumuman ini mencuat usai tak ada laporan infeksi baru selama dua pekan.

"[Kim mengumumkan] kemenangan dalam perlawanan terhadap penyakit pandemi ganas," bunyi laporan KCNA pada Kamis lalu.

Kim, dalam laporan itu, juga mengatakan kemenangan yang mereka rain merupakan pengalaman sejarah yang menunjukkan kepada dunia kehebatan dan kegigihan Korea Utara.

Sejak 29 Juli, Korut tak melaporkan kasus 'demam' yang diduga berkaitan dengan Covid-19.

Di luar itu, Pyongyang tak benar-benar melakukan tes ke masyarakat sehingga membuat data kasus Covid-19 di Korut tampak samar. Mereka juga disebut kekurangan alat tes virus corona.

Gelombang Covid-19 mulai menghantam Korut pada April lalu. Hari-hari setelahnya Pyongyang tak begitu jelas melaporkan kasus yang berkaitan dengan virus corona. Mereka hanya menyebut banyak warga mengalami 'demam.'

Hingga kini tercatat hampir 4,8 juta kasus 'demam' di Korut dan 74 kematian.

para ahli termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan data Covid-19 Korut.

Korut merupakan salah satu negara dengan sistem perawatan kesehatan terburuk di dunia. Rumah sakit tak lengkap dan hanya memiliki beberapa unit perawatan intensif.

(isa/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER