Tentara Rusia Koleksi Tengkorak Militer Ukraina untuk Jadi Piala
Seorang tentara Rusia mengaku mengoleksi tengkorak pejuang Ukraina yang bakal dijadikan piala.
Kabar ini terungkap setelah seorang aktivis Ukraina, Serhii Sternenko, mengunggah video yang menunjukkan seorang tentara Rusia sedang beraksi di atas panggung sembari memegang tengkorak.
"Ini Igor Mangushev. Seorang tentara Rusia yang berperang dan melakukan genosida. Mangushev memegang tengkorak manusia di tangannya," tulis Sternenko di Twitter.
Di atas panggung itu, kata Sternenko, Mangushev mengakui bahwa tengkorak yang ia pegang merupakan bagian tubuh dari salah satu tentara Ukraina di Azovstal.
"Kami bukan berperang melawan darah dan daging manusia. Kami berperang melawan gagasan bahwa Ukraina bakal menjadi negara anti-Rusia," ujar Mangushev di video itu.
"Kami hidup dan orang ini [tengkorak itu] telah tewas. Biarkan dia terbakar di neraka. Dia tidak beruntung. Kami akan membuat piala dari tengkoraknya."
Mangushev juga mendesak Ukraina untuk segera di "de-Ukrainisasi," pun "Novorossiya untuk dikembalikan [ke Rusia]."
Novorossiya merupakan nama wilayah Donbas yang kini dikuasai separatis pro-Kremlin. Wilayah itu memiliki dua provinsi, yakni Donetsk dan Luhansk.
Newsweek melaporkan, Mangushev sendiri menjabat sebagai pemimpin dan penemu kelompok militer swasta nasionalis, ENOT.
Dalam situs Telegram yang dioperasikan Mangushev, ia sempat mendesak tindakan keras terhadap masyarakat Ukraina.
"Kami akan membakar rumah Anda, membunuh keluarga Anda, menculik anak Anda, dan membesarkan mereka sebagai orang Rusia," tulis Mangushev dalam salah satu unggahannya.
Sementara itu, Newsweek telah mengontak pejabat Rusia terkait kabar ini, tetapi belum dibalas.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus ke Ukraina sejak Februari dan masih belum berhenti sampai saat ini.
Dalam peperangan tersebut, banyak masyarakat dan tentara Ukraina yang menjadi korban rudal Rusia.
Terbaru, Rusia dikabarkan menyerang fasilitas kereta api warga sipil di Chaplyne, membuat 25 orang tewas, sebagaimana dilansir Reuters.
(pwn/has)