Penyanyi Turki, Gulsen Bayraktar Colakoglu, ditangkap usai dituduh mengejek sekolah Islam, Imam Hatip, yang merupakan almamater Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Gulsen kini dipindahkan dari bui menjadi tahanan rumah pada Senin (29/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hatip Imam merupakan sekolah-sekolah berbasis religius untuk mempersiapkan para siswa menjadi imam dan penceramah. Erdogan termasuk alumni di salah satu sekolah itu.
Gulsen kemudian dituduh telah mengejek sekolah Islam Imam Hatip tersebut di sela-sela konsernya. Saat itu ia berseloroh mengomentari salah satu artis pria di panggung konsernya.
"(Dia) lulusan Imam Hatip (sekolah Islam). Dari sana sisi cabulnya berasal," ujar Gulsen seperti dikutip dari CNN.
Gulsen kemudian langsung ditangkap kepolisian Turki karena dituduh menyebar ujaran kebencian dengan menghina sekolah Islam yang notabene salah satu almamater Erdogan.
Namun, Gulsen menolak tuduhan tersebut. Ia menyatakan bahwa perkataannya itu sekadar guyonan ringan di atas panggung.
Gulsen juga meminta maaf melalui akun Twitter atas bercandaannya yang justru menyinggung sejumlah pihak.
"Saya berguyon dengan rekan saya yang sudah bekerja bersama saya bertahun-tahun lamanya di pekerjaan ini," tulis Gulsen di akun Twitter seperti dikutip dari CNN.
Perempian itu kemudian mengatakan bahwa guyonannya itu dipelintir oleh orang tak bertanggung jawab seolah menghina sekolah Islam almamater Erdogan.
Sejumlah selebritas, pelaku budaya, termasuk para fan Gulsen ramai-ramai menuntut kepolisian Turki agar membebaskan sang penyanyi Turki itu.
Salah satu yang melontarkan kritik atas penangkapan Gulsen adalah penulis novel Inggris-Turki, Elif Shafak.
"Saya amat menyesalkan penangkapan artis Gulsen. Dia menjadi target karena membela hak kaum perempuan, LGBT+, sekularisme, dan pluralisme. Ini kampanye vonis tanpa pengadilan, taik sesuai nurani," kata Shafak.
"Ketidakadilan terhadap Gulsen harus diakhiri dan dia harus segera dibebaskan," ujarnhya lagi.
Gulsen memang disebut-sebut kerap diincar sejumlah kelompok konservatif Turki karena mendukung hak-hak LGBTQ+.
(bac)