Siapa Liz Truss, Perdana Menteri Inggris yang Baru?

CNN Indonesia
Selasa, 06 Sep 2022 11:52 WIB
Truss memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan PM di kalangan Partai Konservatif pada Senin (5/9) mengalahkan koleganya, eks Menteri Keuangan, Rishi Sunak.
Liz Truss memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan PM di kalangan Partai Konservatif pada Senin (5/9) mengalahkan koleganya, eks Menteri Keuangan, Rishi Sunak. (Foto: AP/Frank Augstein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri, Liz Truss, terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris baru menggantikan Boris Johnson yang menyatakan mengundurkan diri pada awal Juli lalu.

Truss keluar sebagai pemenang dengan suara terbanyak dalam pemilihan Partai Konservatif pada Senin (5/9) mengalahkan koleganya, eks Menteri Keuangan, Rishi Sunak. Truss meraup 57.4 persen suara, sementara Sunak hanya mampu mendapat 42,6 persen suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kampanyenya, Truss menjanjikan pemotongan pajak dan melibas "ortodoksi" birokrasi, terutama di Kementerian Keuangan tempat ia pernah bekerja.

Dikutip AFP, oposisi Truss melihat perempuan 47 tahun itu sebagai seseorang yang haus kekuasaan. Sebab, menurut sebagian orang, "perjalanan" politik Truss yang punya gaya sendiri selalu memicu kritikan bahwa dia tidak memiliki keyakinan yang tulus dan hanya memprioritaskan kekuasaan atas ideologi.

Namun, sikapnya yang tegas dan lugas telah membuatnya populer di kalangan Partai Konservatif akar rumput. Truss bahkan menjadi anak emas partai tersebut.

Truss lahir di Oxford pada 26 Juli 1975. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara dan satu-satunya anak perempuan di keluarga.

Truss kerap digadang-gadang sebagai penerus Margaret Thatcher, eks PM Inggris 1979-1990.

Kemenangan Truss ini menjadikannya sebagai Perdana Menteri Inggris perempuan ketiga setelah Thatcher dan Theresa May.

Perempuan 46 tahun itu sempat menjadi menteri perdagangan internasional di dua tahun pertama kepemimpinan Johnson sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Menlu.

Sejak diangkat sebagai Menlu, Truss bertanggung jawab untuk urusan Inggris dengan Uni Eropa terkait aturan perdagangan pasca-Brexit khusus Irlandia Utara. Truss telah mengambil pendekatan yang keras dalam negosiasi.

Truss awalnya menentang Brexit tetapi setelah referendum 2016 mengatakan dia telah berubah pikiran dan mendukung Inggris 'bercerai' dengan UE.

Tak seperti Sunak, Truss awalnya menentang Brexit saat referendrum Inggris 2016. Meski begitu, ia lantas mendukung Brexit setelah masuk dalam kabinet Johnson.

Truss membela perubahan pandangannya itu sebagai suatu "proses perjalanan".

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Siapa Liz Truss, PM Baru Inggris yang Baru?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER