UNICEF: Satu dan Tiga Anak di Sudan Tak Bersekolah

CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2022 03:07 WIB
Persatuan Bangsa-bangsa melaporkan hampir tujuh juta anak di Sudan tak bersekolah. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia --

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) dan kelompok bantuan Save the Children melaporkan sepertiga anak di Sudan tak bersekolah.

Kondisi itu terjadi di tengah krisis ekonomi yang memburuk beberapa tahun terakhir.

"Sekitar 6,9 juta anak perempuan dan laki-laki, satu dari tiga anak usia sekolah, tidak bersekolah di Sudan," ujar UNICEF dan Save the Children dalam sebuah pernyataan bersama yang dikutip dari AFP, Selasa (13/9).

Selain itu, lebih dari 12 juta yang berada pada masa sekolah terganggu karena kurangnya guru, infrastruktur, dan lingkungan belajar yang mendukung.

Anak-anak miskin di Sudan selama bertahun-tahun menghadapi kesulitan akses ke pendidikan, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan.

Dalam pernyataan tersebut, kedua lembaga mengatakan akses pendidikan terhambat oleh situasi sosial ekonomi yang memburuk, konflik berulang dan penutupan sekolah selama pandemi covid-19.

"Begitu anak-anak putus sekolah, kemungkinan anak perempuan dan laki-laki kembali ke sekolah rendah," jelasnya.

Melihat hal itu, kedua lembaga memperingatkan krisis pembelajaran di Sudan akan menjadi bencana generasi jika dibiarkan.

Sudan, salah satu negara termiskin di dunia, telah bergulat dengan kerusuhan yang semakin dalam menyusul kudeta tahun lalu yang dipimpin oleh panglima militer Abdel Fattah al-Burhan. Kondisi itu memicu pemotongan bantuan internasional yang penting.

Kudeta itu menggagalkan transisi rapuh yang terjadi setelah penggulingan presiden Omar al-Bashir pada 2019. Selama tiga dekade pemerintahan al Bashir Sudan terjerat kesulitan ekonomi, salah urus pemerintah, dan konflik internal.

Kerusuhan setelah kudeta Oktober lalu memicu protes hampir setiap pekan, dimasukkan ke dalam krisis ekonomi spiral, dan melihat peningkatan bentrokan etnis nasional.

Ratusan guru di Sudan juga melakukan protes dalam beberapa bulan terakhir karena upah rendah.

"Tidak ada negara yang mampu memiliki sepertiga dari anak usia sekolahnya yang tidak memiliki literasi dasar, berhitung, atau keterampilan digital. Pendidikan bukan hanya hak - ini juga merupakan garis hidup," kata Perwakilan UNICEF Mandeep O'Brien di Sudan.

Pada Juni lalu, PBB mengatakan 15 juta orang di Sudan - sekitar sepertiga dari populasi - menghadapi "kerentanan pangan akut" dan memperingatkan bahwa situasinya kemungkinan akan memburuk.

(sfr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK