Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Ukraina bahwa gempuran pasukannya bisa lebih ganas lagi jika tentaranya di medan perang mendapatkan tekanan lebih lanjut.
Ini merupakan pernyataan perdana Putin terkait invasi Rusia ke Ukraina setelah pasukannya menyerah di beberapa titik di timur negara itu usai dipukul mundur serangan balasan Kyiv.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak berwenang Kyiv mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan dan melakukan operasi serangan balasan yang aktif. Mari kita lihat bagaimana perkembangannya, bagaimana akhirnya," ujar Putin sambil menyeringai kepada wartawan di sela-sela kunjungannya ke Uzbekistan pada Jumat (16/9).
Kekalahan pasukan di Kharkiv telah memicu kritik luar biasa terhadap Putin di internal Rusia. Puluhan pejabat secara terbuka mendesak Putin mundur dari kursi presiden.
Tak lama usai kekalahan di Kharkiv, Rusia melancarkan serangan ke sejumlah infrastruktur Ukraina, termasuk bendungan dan pasokan listrik. Putin mewanti-wanti serangan pasukannya bisa berlangsung lebih serius jika terus mendapat perlawanan.
Lihat Juga : |
"Baru-baru ini angkatan bersenjata Rusia telah melakukan beberapa pukulan sensitif. Anggap saja itu adalah peringatan. Jika situasinya terus berkembang seperti ini, maka responsnya akan lebih serius," jelas Putin seperti dikutip Reuters.
Selain itu, Putin memastikan Rusia akan mengambil kendali atas wilayah baru Ukraina secara bertahap.
Saat ini, Rusia menempati sekitar seperlima wilayah di Ukraina, termasuk sebagian besar Provinsi Zaporizhzhia dan Kherson di bagian selatan.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan hampir seluruh wilayah Kharkiv telah dikuasai Ukraina lagi.
"Itu adalah pergerakan tentara kami yang belum pernah terjadi sebelumnya, Ukraina sekali lagi berhasil melakukan apa yang menurut banyak orang tidak mungkin," ucap Zelensky.
Selain Kharkiv di timur laut yang berbatasan dengan Rusia, pasukan Ukraina juga mengklaim berhasil menyapu bersih wilayah di sepanjang garda selatan dekat wilayah Kherson di Laut Hitam.
Sejauh ini, Zelensky mengklaim pasukannya berhasil merebut kembali 8.500 kilometer wilayah yang sebelumnya sempat direbut Rusia.
Zelensky juga mengatakan pendudukan Rusia atas Crimea, wilayahnya yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014, adalah sebuah tragedi dan berjanji bahwa pasukannya akan merebut kembali semenanjung itu.