Keluarga Mahsa Amini mengajukan aduan terhadap kepolisian Iran yang menahan sang putri hingga meninggal dunia.
Pengacara keluarga Amini, Saleh Nikbakht, mengatakan bahwa klien mereka sudah mengajukan aduan itu ke pengadilan pada Rabu (28/9).
"[Aduan diajukan] terhadap pelaku penangkapan putri mereka," ucap Nikbakht, seperti dilansir kantor berita Iran, ISNA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana dilansir Arab News, melalui aduan itu pihak keluarga mendesak "penyelidikan menyeluruh" terkait penahananAmini.
Mereka juga ingin aparat menyelidiki peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah penahanan itu hingga putrinya dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia.
Nikbakht juga mendesak pihak berwenang merilis "semua video dan foto" ketika Amini berada di tahanan.
Ia mengatakan bahwa kantor kejaksaan Iran "berjanji kasus ini akan ditangani secara seksama dan semua permintaan kami akan dipertimbangkan."
Kejaksaan Iran juga memastikan "tim medis yang ditunjuk keluarga Mahsa Amini akan diinformasikan" mengenai perkembangan dan penyelidikan lebih lanjut.
Kematian Amini menyedot perhatian global. Ia meninggal dunia setelah ditangkap polisi moral karena dianggap tak menggunakan pakaian sesuai aturan, walau ia sudah memakai penutup kepala.
Tak lama setelah kabar ini tersiar, gelombang protes menerjang berbagai wilayah di Iran. Setidaknya 60 orang tewas dalam rangkaian demonstrasi ini.
Bara semangat demonstrasi juga menjalar ke sejumlah negara lain yang dikenal mengekang kebebasan perempuan, termasuk Afghanistan.