China Hapus Berita Demo Tuntut Xi Jinping Lengser Jelang Kongres PKC

CNN Indonesia
Jumat, 14 Okt 2022 15:41 WIB
Demo berlangsung dua hari sebelum kongres Partai Komunis China ke-20, di mana Xi Jinping dipastikan bakal terpilih lagi menjadi presiden untuk periode ketiga.
Demo berlangsung dua hari sebelum kongres Partai Komunis China ke-20, di mana Xi Jinping dipastikan bakal terpilih lagi menjadi presiden untuk periode ketiga. (Foto: AFP/ISAAC LAWRENCE)
Jakarta, CNN Indonesia --

China menyensor dan menghapus hampir semua referensi berita soal demonstrasi menuntut Presiden Xi Jinping lengser di Ibu Kota Beijing pada Kamis (13/10).

Demo ini berlangsung dua hari sebelum kongres Partai Komunis China ke-20, di mana Xi dipastikan bakal terpilih lagi menjadi presiden untuk periode ketiga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekelompok warga Beijing menggelar demonstrasi sejak Kamis pagi. Dalam aksi yang jarang terjadi di China itu, demonstran menyerukan Presiden Xi Jinping lengser.

Demonstrasi ini sebenarnya digelar untuk memprotes kebijakan nol-Covid di China yang dianggap merugikan warga. Namun, sejumlah spanduk memperlihatkan para pedemo juga menyerukan Xi untuk lengser.

"Ayo berdemo, singkirkan diktator dan pengkhianat nasional Xi Jinping!" demikian tulisan di salah satu spanduk.

Sebuah foto yang tersebar luas di media sosial juga memperlihatkan seorang pengunjuk rasa menggantungkan dua spanduk yang dilukis tangan bertuliskan slogan-slogan yang mengkritik kebijakan Partai Komunis China di atas jembatan ibu kota.

[Gambas:Video CNN]

"Tidak ada tes Covid, saya ingin mencari nafkah. Tidak ada Revolusi Kebudayaan, saya ingin reformasi. Tidak ada lockdown, saya ingin kebebasan. Tidak ada pemimpin, saya ingin memilih. Tidak ada kebohongan, saya ingin martabat. Saya tidak akan menjadi budak, saya ingin menjadi warga negara," bunyi tulisan salah satu panduk.

Dari foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat pula spanduk-spanduk berisi protes atas kebijakan nol-Covid di China terbentang di jalan layang Beijing.

Demo menuntut pemimpin lengser terbilang langka di China yang serba tertutup dan ketat membungkam kritikan.

Sampai Jumat (14/10) pagi sensor media sosial China telah memblokir dan menghapus setiap unggahan berisikan kata kunci terkait demonstrasi, termasuk kata kunci 'Jembatan Sitong' yang menjadi lokasi unjuk rasa berlangsung.

Frasa yang merujuk secara tidak langsung terhadap demo juga ikut dihapus dan diblokir dari media sosial. Salah satu frasa kata kunci demo yaitu "saya melihatnya".

Tagar "saya melihatnya" menjadi salah satu kata kunci terakhir terkait demo yang digunakan seorang pengguna Weibo, media sosial China, untuk membahas unjuk rasa tersebut di akunnya.

"Saya melihatnya (demo), saya tidak akan melupakannya," bunyi unggahan pengguna Weibo tersebut seperti dikutip AFP.

Namun, per Jumat pagi, mesin pencari tidak menemukan apa-apa ketika mengetik kata kunci itu lagi.



(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER