Siapakah Sepupu MbS yang Ancam Serukan Jihad ke Barat?

CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2022 16:25 WIB
Sepupu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS), Saud Al Shaalan, menjadi sorotan karena mengancam bakal menyerukan jihad ke Barat.
Sepupu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS), Saud Al Shaalan, menjadi sorotan karena mengancam bakal melakukan jihad ke Barat. (Bander Al Galoud/Courtesy of Saud via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saud Al Shaalan, sepupu Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), menjadi sorotan karena mengancam bakal menyerukan jihad ke Barat.

Dalam sebuah video, Shaalan menyatakan bahwa "Setiap orang yang mengancam keberadaan kerajaan ini, kami semua, kami semua adalah proyek dari jihad dan mati syahid."

Video ini disebarkan oleh Abdullah Alaoudh, aktivis hak asasi manusia Saudi yang juga merupakan bagian dari kelompok Demokrasi di Dunia Arab Sekarang. Kelompok tersebut dibentuk oleh jurnalis Jamal Khashoggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diberitakan Middle East Eye, Shaalan melontarkan pernyataan ini kala hubungan Arab Saudi dan Amerika Serikat memburuk imbas keputusan OPEC+ memangkas produksi minyak.

Lalu, siapa sebenarnya Pangeran Saud Al-Shaalan ini?

Shaalan cucu dari pendiri Arab Saudi, Raja Abdulaziz. Dengan demikian, ia merupakan sepupu MbS.

Namun, pengamat politik Timur Tengah sekaligus Dewan Penasihat NEOM, Ali Shihabi, menyatakan bahwa Shaalan merupakan bangsawan kecil yang tak memiliki peran resmi dalam kerajaan.

Shihabi juga mengungkapkan Shaalan sebetulnya bukan "pangeran" dari keluarga kerajaan Al-Saud, tetapi hanya bangsawan suku.

[Gambas:Video CNN]

"Dia [Shaalan] menikah dengan seorang putri, tetapi sekali lagi, itu tidak membuatnya otomatis menjadi pangeran. Dia menonjol secara sosial, tetapi tidak memiliki posisi resmi," kata Shihabi di Twitter.

Ia pun menegaskan bahwa ancaman Shaalan tak bisa diartikan sebagai pernyataan resmi dari pemerintah.

"Ini merupakan individu pribadi yang mengungkapkan pernyataan personal yang tak memiliki hubungan apapun dengan negara," tulis Shihabi.

(pwn/has/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER