Ebola Tak Mereda di Uganda, Lockdown Dilanjutkan 21 Hari

CNN Indonesia
Minggu, 06 Nov 2022 02:54 WIB
Virus Ebola belum mereda di Uganda, lockdown yang sudah berjalan 21 hari dilanjutkan selama periode sama.
Foto: AFP/PAMELA TULIZO
Jakarta, CNN Indonesia --

Uganda pada Sabtu (5/11) melanjutkan lockdown selama tiga pekan yang dilakukan di dua distrik pusat wabah Ebola yang sudah menewaskan lebih dari 50 orang. Perjalanan warga terus dibatasi dan tempat-tempat umum tetap ditutup.

Wabah Ebola telah diumumkan pada 20 September di distrik pusat Bubende. Sejak saat itu penyakit ini sudah menyebar ke seluruh negara, termasuk ibu kota Kampala.

Tercatat 51 orang meninggal per Sabtu menurut otoritas Uganda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ebola yang kini beredar di Uganda merupakan strain virus Ebola Sudan. Sejauh ini belum ada vaksin yang bisa menanganinya walau sudah ada beberapa kandidat yang segera menuju uji klinis.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pekan ini mengatakan Uganda telah mendaftarkan lebih dari 150 kasus 'terkonfirmasi dan potensi', termasuk 64 kematian.

Presiden Uganda Yoweri Museveni memberlakukan lockdown selama 21 hari di Mubende dan tetangganya Kassanda pada 15 Oktober. Dia mengatakan tak perlu lockdown seluruh negara.

Menteri Kesehatan Uganda, Ruth Jane Aceng, mengatakan pada AFP bahwa lockdown di kedua daerah itu bakal diperpanjang selama 21 hari lagi.

Penguncian termasuk memberlakukan jam malam, larangan perjalanan pribadi, serta penutupan pasar, bar dan gereja.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk patuh dan tetap waspada," kata dia.

Ebola menyebar melalui cairan tubuh, dengan gejala umum demam, muntah, pendarahan dan diare. Wabah ini sulit dikendalikan terutama di lingkungan perkotaan.

Museveni juga sudah memerintahkan polisi untuk menangkap siapa pun yang terinfeksi Ebola yang menolak diisolasi.

WHO sudah mengeluarkan peringatan pada negara-negara tetangga untuk meningkatkan kesiagaan atas risiko tinggi penyebaran Ebola.

Sebelum merebak baru-baru ini kasus kematian terakhir di Uganda dari wabah Ebola terjadi pada 2019. Epidemi Ebola sempat mencapai titik terburuk pada 2013 hingga 2016 di Afrika yang menewaskan lebih dari 11.300 orang.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER