Albanese Bertemu Xi Jinping Besok: Perlu Bicara Biar Saling Mengerti

CNN Indonesia
Senin, 14 Nov 2022 22:46 WIB
PM Australia Anthony Albanese akan bertemu Xi Jinping di KTT G20 Bali. (AFP/WENDELL TEODORO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bakal bertemu Presiden China Xi Jinping di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) Bali, Selasa (14/11).

"Besok saya akan melangsungkan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi," kata Albanese saat mendarat di Bali, seperti dikutip AFP.

Ia kemudian berujar, "Kami menggelar diskusi ini dengan niat baik. Tak ada prasyarat dalam pembahasan. Saya menantikan dialog yang konstruktif."

Albanese juga menegaskan bahwa dialog merupakan hal yang baik. Upaya ini, ia sampaikan sejak awal menjadi PM.

"Kita perlu bicara untuk saling memahami," ujar dia.

China-Australia sebelumnya pernah menggelar pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20. Ketika itu, pertemuan berlangsung di KTT G20 Jepang.

Namun, kedua negara ini belum melakukan pertemuan resmi dalam lima tahun.

Beberapa tahun belakangan, hubungan China-Australia memiliki tak harmonis. Terlebih perdana menteri sebelumnya, Scott Morrison yang dianggap terlalu condong ke Barat.

Mereka berselisih atas berbagai konflik. Mulai dari muasal Covid-19, perselisihan di kawasan Asia-Pasifik hingga embargo impor barang tertentu.

Namun, di bawah pemerintahan Albanese, Australia tampaknya ingin menjalin relasi lagi dengan Negeri Tirai Bambu.

Upaya itu terlihat saat Menteri Pertahanan Australia Richard Marless bertemu dengan Menteri Pertahanan China Wei Feng Hei dalam acara Shangri-La di Singapura pada Juni lalu.

Shangri-La Dialog merupakan konferensi keamanan antar pemerintah. Acara ini biasanya dihadiri oleh para menteri pertahanan, kepala kementerian, dan kepala militer sebagian besar negara Asia-Pasifik.

Marless menilai upaya tersebut merupakan langkah pertama yang penting.

"Itu kesempatan melakukan tukar [pandangan] yang sangat jujur, di mana saya membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian Australia," kata dia seperti dikutip AFP.

Menurutnya, Australia dan China punya hubungan yang kompleks.

"Dan karena kerumitan inilah sangat penting bagi kami untuk terlibat dalam dialog sekarang," jelas dia lagi.

(isa/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK