Tersangka penembakan di kelab malam gay di Colorado, Amerika Serikat, akhir pekan lalu diduga orang yang sama dengan pelaku ancaman bom pada 2021.
The Washington Post melaporkan bahwa pihak kepolisian yang sedang menyelidiki kasus ini mengaku tengah menyelidiki keterkaitan pelaku itu dengan ancaman bom tahun lalu.
Hingga saat ini, masih sedikit informasi soal pelaku penembakan tersebut. Kepolisian Colorado juga tak berkomentar secara resmi dia adalah orang yang sama atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, laki-laki yang ditahan saat itu memang memiliki nama dan usia yang sama dengan pelaku penembakan di kelab malam gay akhir pekan lalu.
Salah satu pejabat aparat federal juga mengonfirmasi tanggal lahir pelaku bersenjata di kelab malam gay itu sama dengan tanggal lahir tersangka ancaman bom.
Pada Sabtu (19/11) malam waktu setempat, Aldrich masuk ke Club Q sembari menenteng senjata, kemudian melepas tembakan membabi buta. Imbas insiden ini, lima orang tewas, dan belasan orang lainnya luka-luka.
Polisi tiba beberapa menit kemudian dan langsung membekuk pelaku. Sejauh ini, pihak berwenang dan pejabat Biro Investigasi Federal (FBI) masih melakukan penyelidikan untuk memastikan insiden ini berkaitan dengan isu rasial atau tidak.
Salah satu polisi Colorado Springs mengatakan petugas menemukan banyak senjata api di lokasi kejadian. Proses penyelidikan masih berlangsung guna mengidentifikasi pemilik senjata tersebut.
Tidak ada rincian lebih lanjut soal bagaimana senjata itu diperoleh.
Namun yang pasti, polisi menegaskan bahwa "Tersangka menggunakan senapan panjang selama penembakan."
Tersangka kali ini diduga sama dengan yang menebar ancaman bom pada 2021 lalu. Saat itu, muncul laporan ancaman bom di Kota Larson Ranch, sekitar 21 kilometer dari kelab malam yang menjadi sasaran akhir pekan lalu.
Peristiwa hari itu tercatat dalam rilis Departemen Sheriff El Paso. Dalam rilis itu tercatat, aparat menangkap seorang laki-laki berusia 21 tahun bernama Anderson Lee Aldrich.
Insiden Juni itu bermula saat seorang perempuan, yang diyakini ibu Aldrich, menelepon pihak berwenang. Ia melaporkan anaknya mengancam dengan bom rakitan dan senjata lain.
Perempuan itu meminta Deputi Sheriff mengunjungi rumah berlantai satu di blok 9800 Rubicon Drive, lokasi ancaman bom dilaporkan. Menurut catatan, saat itu Aldrich tinggal di lokasi tersebut.
Sherif kemudian mengunjungi lokasi, tetapi Aldrich tak ada di tempat. Ia berada di rumah yang lain.
Di rumah itu, Aldrich mulanya menolak menyerah, tetapi karena buntu, ia akhirnya keluar rumah dan ditangkap tanpa ada insiden apapun. Selain itu, tak ada bom yang ditemukan.
Aldrich didakwa dengan lima tuduhan kejahatan, termasuk penculikan dan ancaman kejahatan.
Namun, kantor kejaksaan distrik Colorado menolak mengajukan tuntutan resmi. Menurut Colorado Spring Gazette, catatan pengadilan untuk kasus tersebut juga ditutup.
Sejauh ini, tak jelas alasan jaksa penuntut umum menolak mengajukan dakwaan dalam kasus tersebut.
Jika terkonfirmasi, keterkaitan kedua insiden ini bakal menimbulkan pertanyaan. Kalau aparat sudah mengetahui tanda-tanda bahaya dari orang tersebut, seharusnya tersangka sudah bisa dilarang akses senjata.
(isa/has)