Dinas keamanan khusus Ukraina menggeledah kompleks gereja kristen ortodoks di Kyiv untuk mencegah aksi mata-mata Rusia.
Pihak Rusia segera mengecam tindakan penggeledahan terhadap gereja dan menyebut aksi itu sebagai tak bertuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penggeledahan di gereja 1.000 tahun tersebut, pihak Ukraina menemukan beberapa orang yang diduga warga Rusia, sejumlah uang tunai dalam berbagai mata uang asing, dan bahan literatur pro-Rusia.
Kepolisian dan pasukan keamanan Ukraina (SBU) menggeledah kompleks Pechersk Lavra atau Gereja Gua sejak Selasa (22/11) untuk menangkal aksi subversif oleh dinas khusus Rusia.
Gereja ortodoks tersebut merupakan bagian dari budaya peninggalan Ukraina sekaligus markas sayap gereja ortodoks Ukraina yang didukung Rusia di bawah Patriarkat Ortodoks Moskow. Wilayah itu kerap dicurigai warga Ukraina sebagai sarang pro-Rusia.
SBU menyatakan sudah menggeledah 350 bangunan kompleks gereja ortodoks dan 850 orang di dalamnya. Namun, tak diungkapkan lebih lanjut dilakukan penangkapan atau tidak.
"Lebih dari 50 orang telah menjalani pemeriksaan mendalam, termasuk menggunakan poligraf (alat deteksi kebohongan). Di antara mereka bukan hanya warga Ukraina, melainkan orang asing khususnya dari Republik Federasi Rusia yang berada di wilayah itu," demikian keterangan SBU seperti dikutip dari Associated Press.
Sejumlah orang memiliki paspor dengan tanda-tanda pemalsuan atau kerusakan. Sejumlah identitas yang diperiksa juga berstatus meragukan.
SBU juga menemukan bahan bacaan pro-Rusia yang digunakan di seminari maupun sekolah biara, termasuk mempromosikan 'dunia orang-orang Rusia'. Penggeledahan itu juga menemukan sejumlah mata uang asing dengan jumlah setara ribuan dollar AS.
Pihak Rusia bereaksi keras atas penggeledahan gereja ortodoks yang dilakukan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menegaskan penggeledahan pihak Ukraina terhadap gereja ortodoks di Kyiv sama sekali tak dibenarkan.
Ia kemudian menyamakan penggeledahan itu dengan Bacchus, dewa anggur yang namanya diasosiasikan orang Rusia sebagai kekacauan moral dan hedonisme.
"Ini seperti Bacchanalia yang tak bertuhan. Tak ada pembenaran atau penjelasan untuk ini dan tak boleh terjadi. Ini adalah tindakan tak bermoral dan liar dari rezim Kyiv," tutur Zakharova.
Pihak gereja ortodoks juga pada Selasa (22/11) menyatakan penggeledahan tersebut sebagai tindakan intimidasi.
(bac)