Taliban Eksekusi Warga di Depan Umum, Perdana sejak Kuasai Afghanistan

CNN Indonesia
Rabu, 07 Des 2022 20:05 WIB
Untuk pertama kalinya sejak berkuasa di Afghanistan, Taliban mengeksekusi mati seorang warga di hadapan publik pada Rabu (7/12).
Ilustrasi. Untuk pertama kalinya sejak berkuasa di Afghanistan, Taliban mengeksekusi mati seorang warga di hadapan publik pada Rabu (7/12). (AP/Khwaja Tawfiq Sediqi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Untuk pertama kalinya sejak berkuasa di Afghanistan, Taliban mengeksekusi mati seorang warga di hadapan publik pada Rabu (7/12).

Diberitakan Associated Press, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan eksekusi itu dilakukan di Provinsi Farah, sebuah wilayah di bagian barat Afghanistan.

Eksekusi itu dilakukan di hadapan ratusan orang dan pejabat tinggi Taliban yang berasal dari Kabul serta Provinsi Farah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mujahid berujar keputusan eksekusi mati itu diambil "dengan sangat hati-hati" berdasarkan persetujuan dari tiga pengadilan tinggi Afghanistan serta pemimpin Taliban, Mullah Haibatullah Akhundzada.

AFP melaporkan bahwa tak diketahui metode yang digunakan untuk eksekusi tersebut.

Warga yang dieksekusi itu sendiri bernama Tajmir, seorang penduduk Provinsi Herat. Dia dihukum mati lantaran terbukti membunuh tetangganya, Mustafa, lima tahun yang lalu.

Tak hanya membunuh Mustafa, Dia juga mencuri sepeda motor dan ponsel korbannya tersebut.

Setelah keluarga Mustafa melapor, Tajmir langsung ditahan. Tak diketahui kapan ia ditahan, tapi menurut pernyataan Mujahid, Tajmir langsung mengaku membunuh tetangganya itu.

Eksekusi Tajmir ini dianggap sebagai tanda Taliban akan melanjutkan kebijakan keras setelah mereka berkuasa pada Agustus 2021 lalu.

Saat pertama menguasai Afghanistan pada 1990-an, Taliban juga melakukan eksekusi publik atas sejumlah kejahatan, serta melancarkan hukuman cambuk dan rajam.

[Gambas:Video CNN]

Namun, sejak mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, mereka berjanji untuk lebih moderat dan menghormati hak perempuan dan minoritas.

Alih-alih mengurangi tindakan keras, Taliban justru memberlakukan sejumlah larangan ketat seperti melarang perempuan mengenyam pendidikan di atas kelas enam sekolah dasar.

Mereka juga akan menghukum pria dan perempuan yang mencuri, berzina, maupun kabur dari rumah.

(blq/has/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER