Rusia Klaim Produksi Senjata 'Penghancur Paling Kuat', Apa Maksudnya?
Rusia mengklaim tengah menggenjot produksi senjata penghancur paling kuat, menimbulkan tanda tanya alutsista yang dimaksud.
"Kami meningkatkan produksi penghancur paling kuat, termasuk yang sesuai dengan prinsip baru," ujar Wakil Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, seperti dikutip AFP, Minggu (11/12).
Medvedev tak menjabarkan lebih lanjut senjata yang dimaksud.
Namun, belakangan ini Presiden Vladimir Putin berulang kali mengatakan bahwa Rusia sedang mengembangkan senjata-senjata tipe baru, termasuk hipersonik.
Menurutnya, hipersonik Rusia bisa mengalahkan semua sistem pertahanan rudal.
Medvedev sendiri kerap kali melontarkan pernyataan bombastis sejak Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Kini, klaim-klaim Rusia mengenai persenjataan selalu menyedot perhatian. Sejumlah pihak khawatir Rusia bakal memakai senjata nuklir di tengah keputusasaan mereka menghadapi gempuran balik Ukraina.
Pada Jumat lalu, misalnya, Putin menyatakan bahwa Rusia dapat mengamandemen doktrin militer mereka dengan memperkenalkan kemungkinan serangan pencegahan.
Serangan pre-emptive biasanya dilakukan tanpa provokasi gempuran terlebih dulu dari lawan. Biasanya, serangan itu dilakukan ketika sudah melihat gelagat negara lain siap menggempur.
Ketika Putin melontarkan pernyataan itu, sejumlah pihak menganggap orang nomor satu di Rusia itu merujuk pada penggunaan senjata nuklir.
Dugaan ini mencuat karena Putin menyinggung bahwa rudal dan sistem hipersonik Rusia "lebih modern dan lebih efisien" ketimbang yang digunakan di Amerika Serikat.