Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS), apabila negeri Paman Sam tersebut benar-benar mewujudkan rencana mengirimkan rudal pertahanan udara canggih ke Ukraina, maka itu akan menjadi langkah provokatif lain yang dilakukan AS, yang bisa memicu respons Moskow.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan, AS telah secara efektif terlibat dalam perang Ukraina, menyusul laporan bahwa mereka akan memberi Kiev rudal Patriot, yakni rudal tercanggih yang belum pernah ditawarkan oleh Barat kepada Ukraina untuk membantu mengusir serangan udara Rusia.
Zakharova mengingatkan, dengan peningkatan jumlah bantuan militer AS, termasuk transfer senjata canggih, itu berarti membuat keterlibatan personel militer yang lebih luas dalam konflik ini. "Dan dapat menimbulkan konsekuensi yang mungkin terjadi," ucap Zakharova, seperti dilansir AP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, Zakharova sendiri tidak merinci apa konsekuensi yang akan diberikan Rusia kepada AS.
Pejabat AS sebelumnya menyatakan, Washington siap menyetujui pengiriman baterai rudal Patriot ke Ukraina sekaligus mengabulkan desakan para pemimpin Ukraina, yang sangat membutuhkan senjata lebih kuat untuk menembak jatuh rudal Rusia, yang telah melumpuhkan banyak insfrastruktur vital negara itu.
Pernyataan dari petinggi negara Ukraina mengenai permintaan bantuan senjata canggih juga telah diumumkan secara resmi. AS terus mempertimbangkannya, karena mengoperasikan dan memelihara baterai rudal Patriot membutuhkan sebanyak 90 tentara terlatih.
Selama berbulan-bulan AS enggan menyediakan sistem pertahanan yang rumit itu, karena mengirim pasukan AS ke Ukraina untuk mengoperasikan sistem tersebut, bukanlah langkah tepat bagi pemerintahan Joe Biden.
Bahkan meski tidak mengirim tentara AS untuk melatih warga Ukraina menggunakan sistem pertahanan canggih itu, tetap ada kekhawatiran bahwa penyebaran rudal dapat memprovokasi Rusia atau risiko proyektil yang ditembakkan bisa mengenai Rusia dan kian meningkatkan konflik.
Sebelum muncul laporan tentang pengiriman sistem pertahanan rudal Patriot, Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, memperingatkan bahwa jika rudal Patriot memasuki Ukraina bersama dengan personel NATO, maka pasukan itu akan menjadi sasaran utama bagi tentara Rusia.
Kremlin melalui juru bicaranya, Dmitry Peskov mendukung ancaman yang dilontarkan Medvedev, tetapi lebih menahan diri untuk berkomentar lebih rinci hingga AS benar-benar resmi mengumumkan pengiriman rudal Patriot ke Ukraina.
(wiw/wiw)