Cerita Penjahit Bisht Mewah Bangsawan Arab, Seperti yang Dipakai Messi

CNN Indonesia
Selasa, 20 Des 2022 17:45 WIB
Bisht belakangan jadi buah bibir karena kapten tim nasional Argentina, Lionel Messi, mengenakan jubah itu ketika hendak mengangkat trofi Piala Dunia 2022.
Bisht belakangan jadi buah bibir karena kapten tim nasional Argentina, Lionel Messi, mengenakan jubah itu ketika hendak mengangkat trofi Piala Dunia 2022. (Reuters/Kai Pfaffenbach)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bisht belakangan jadi buah bibir karena kapten tim nasional Argentina, Lionel Messi, mengenakan jubah itu ketika hendak mengangkat trofi Piala Dunia 2022.

Messi pun langsung banjir perhatian karena jubah tradisional Arab itu kerap digunakan para bangsawan hingga keluarga kerajaan untuk menghadiri acara-acara formal.

Seperti pakaian lainnya, bisht memiliki kualitas beragam. Ada bisht Suriah dan Emirat yang umumnya lebih murah, hingga bisht Hasawi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisht Hasawi dianggap memiliki kualitas terbaik di dunia. Jubah itu biasanya diproduksi di AlAhsa.

Salah satu penjahit bisht di Al Ahsa, Abdullah Jafar Al Qattan, menceritakan pengalamannya saat membuat jubah spesial itu.

"Saya mulai (membuat bisht saat bekerja) di toko ayah saya sebagai pembantu. (Saat itu) saya cuma mengambil barang dan mengamati hingga akhirnya mulai mempelajari keterampilan yang diperlukan," kata Al Qattan.

Selama menjalani profesi itu sejak usia 7 tahun, Al Qattan pernah membuat bisht untuk sejumlah pemimpin Arab, seperti Sultan Qaboos dari Oman dan beberapa sheikh dari Bahrain.

"Setiap foto kerajaan Saudi yang Anda lihat, saya jamin dia mengenakan bisht Hasawi," katanya kepada Arab News.

Dia juga mengatakan hanya segelintir orang yang tahu bagaimana sebuah bisht diproduksi. Menurutnya, untuk membuat satu bisht dengan tangan, dibutuhkan delapan orang.

"Sebuah mesin dapat menghasilkan 12 bisht sehari. Namun, bisht buatan tangan membutuhkan waktu 15 hari," ujar dia.

[Gambas:Video CNN]

Bisht yang diproduksi dengan tangan memang cukup menguras kantong. Bisht Hasawi juga jika dibuat dengan tangan harganya bisa dibanderol 15 ribu riyal atau sekitar Rp62 juta.

Harga itu berbeda dengan bisht Suriah dan Emirat yang umumnya hanya mencapai 200 riyal atau sekitar Rp829 ribu.

Sebagai putra sulung, Al Qattan menyadari bahwa dia mesti meneruskan jejak keluarga sebagai penjahit bisht.

Meski kuliahnya tidak berkaitan dengan bisnis, dia akhirnya memutuskan untuk mengambil alih toko bisht usai ayahnya tutup usia.

"Saya menganggap ini sebagai warisan saya. Semua generasi keluarga saya menaruh banyak cinta dan usaha untuk ini, jadi saya merasa harus melanjutkan pekerjaan ayah saya," ujarnya.

(blq/has/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER