Jakarta, CNN Indonesia --
Paus Benediktus XVI, yang meninggal hari ini di usia 95 tahun, dikenang oleh para pemimpin negara sebagai sosok yang menginspirasi.
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji mendiang Paus Benediktus XVI sebagai "pembela nilai-nilai Kristen tradisional".
"Benediktus XVI adalah seorang tokoh agama dan negara terkemuka, seorang pembela nilai-nilai Kristen tradisional yang yakin," tulisnya dalam pesan belasungkawa kepada Paus Francis, yang dirilis oleh Kremlin, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan selamanya menyimpan kenangan yang berseri-seri tentangnya," kata Putin.
Putin pun menggambarkan dirinya sebagai pembela nilai-nilai konservatif, sambil berulang kali mencela kemerosotan moral Barat, terutama karena penerimaan terhadap komunitas LGBTQ+.
Senada, Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji mendiang Paus atas jasanya dalam mengusahakan "dunia yang lebih bersaudara".
"Saya bersama umat Katolik Prancis dan dunia, berduka atas kepergian Yang Mulia Benediktus XVI, yang berjuang dengan jiwa dan kecerdasan untuk dunia yang lebih bersaudara," tulisnya di akun Twitter.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengaku "sedih" dengan kepergian Paus Benediktus XVI sambil menyebutnya sebagai "teolog hebat".
"Saya sedih mengetahui kematian Paus Emeritus Benediktus XVI," kicau Sunak.
"Dia adalah seorang teolog hebat yang dalam kunjungannya ke Inggris pada 2010 merupakan momen bersejarah baik bagi umat Katolik maupun non-Katolik di seluruh negara kami," sambungnya.
Paus Jerman di halaman berikutnya...
Kanselir Jerman Olaf Scholz pun memberikan penghormatan kepada Benediktus, yang merupakan kelahiran Marktl, Jerman, sambil menyebutnya sebagai "pemimpin khusus gereja" yang membantu membentuk gereja Katolik.
"Sebagai seorang Paus 'Jerman', Benediktus XVI adalah seorang pemimpin gereja yang istimewa bagi banyak orang, bukan hanya negara ini," tulis Scholz di Twitter.
"Dunia telah kehilangan sosok pengembang Gereja Katolik, kepribadian yang argumentatif, dan teolog yang cerdas," lanjutnya.
Dalam pernyataan terpisah, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menggambarkan Benediktus sebagai seseorang yang "telah membuat dialog antara iman dan akal sebagai pekerjaan hidupnya".
Dia juga, kata Steinmeier, mengusahakan dialog dengan orang Yahudi, Muslim, dan semua denominasi Kristen di seluruh dunia.
Steinmeier juga mencatat bahwa Benediktus dihadapkan pada skandal pelecehan seksual yang mengguncang Gereja Katolik di seluruh dunia.
Dia pun, lanjutnya, "mengetahui penderitaan besar para korban dan kerusakan besar terhadap kredibilitas Gereja Katolik," kata Steinmeier.
Kanselir Jerman Olaf Scholz pun memberikan penghormatan kepada Benediktus, yang merupakan kelahiran Marktl, Jerman, sambil menyebutnya sebagai "pemimpin khusus gereja" yang membantu membentuk gereja Katolik.
"Sebagai seorang Paus 'Jerman', Benediktus XVI adalah seorang pemimpin gereja yang istimewa bagi banyak orang, bukan hanya negara ini," tulis Scholz di Twitter.
"Dunia telah kehilangan sosok pengembang Gereja Katolik, kepribadian yang argumentatif, dan teolog yang cerdas," lanjutnya.
Dalam pernyataan terpisah, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menggambarkan Benediktus sebagai seseorang yang "telah membuat dialog antara iman dan akal sebagai pekerjaan hidupnya".
Dia juga, kata Steinmeier, mengusahakan dialog dengan orang Yahudi, Muslim, dan semua denominasi Kristen di seluruh dunia.
Steinmeier juga mencatat bahwa Benediktus dihadapkan pada skandal pelecehan seksual yang mengguncang Gereja Katolik di seluruh dunia.
Dia pun, lanjutnya, "mengetahui penderitaan besar para korban dan kerusakan besar terhadap kredibilitas Gereja Katolik," kata Steinmeier.