Presiden Belarus ke Putin: Kita Orang Paling Berbahaya di Bumi

CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2022 11:00 WIB
Presiden Belarus Alexander Lukashenko dengan percaya diri menilai dia dan Presiden Rusia Vladimir Putin dua agresor paling berbahaya dan toxic di dunia.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko dengan percaya diri menilai dia dan Presiden Rusia Vladimir Putin dua agresor paling berbahaya dan beracun di dunia. (AFP/GAVRIIL GRIGOROV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Belarus Alexander Lukashenko dengan percaya diri mengatakan dia dan Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan dua agresor paling berbahaya dan beracun (toxic) di dunia.

Komentar itu diutarakan Lukashenko saat menerima kunjungan langka Putin di Ibu Kota Minsk pada Selasa (20/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda tahu, kami berdua merupakan agresor, orang paling berbahaya dan beracun di planet ini," ucap Lukashenko yang duduk di sebelah Putin kepada media.

"Hanya satu perdebatan di antara kita: siapa yang lebih besar. Vladimir Vladimirovich (Putin) mengatakan saya, saya mulai berpikir dia, jadi kami memutuskan bersama. Sama. Itu saja," katanya lagi.

Dalam kesempatan itu, Lukashenko juga menegaskan pentingnya memperkuat relasi Belarus dan Rusia yang selama ini memang merupakan sekutu dekat.

[Gambas:Video CNN]

"Memperkuat hubungan Belarus-Rusia telah menjadi respons alami terhadap perubahan situasi di dunia, di mana kekuatan kami terus diuji," ujar Lukashenko.

"Saya yakin, meskipun ada beberapa kesulitan, kami masih dapat menemukan respons yang efektif terhadap berbagai tantangan dan ancaman," paparnya lagi seperti dikutip NewsWeek.

Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan Putin dan Lukashenko membahas masalah militer kedua negara dan isu bilateral serta regional lainnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu dengan mitranya dari Belarus, Sergey Aleinik, untuk membahas Ukraina dan sanksi yang dikenakan oleh Barat gegara invasi.

"Para pihak bertukar pandangan tentang isu-isu internasional dan regional, termasuk situasi seputar krisis Ukraina," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Mereka menegaskan kembali tekad mereka untuk mengoordinasikan langkah-langkah pada platform internasional dan upaya untuk melawan tekanan sanksi politik dan ilegal yang dihadapi Rusia dan Belarus dari negara-negara yang tidak bersahabat."

Lawatan Putin ke Minsk membuat sejumlah pihak seperti Ukraina, Amerika Serikat, dan oposisi pemerintah Belarus sendiri khawatir.

Sebab, sejumlah pihak menduga kunjungan Putin ke Belarus di tengah perang dilakukan dengan tujuan meminta Minsk bisa turun tangan lebih banyak lagi membantu invasi Rusia ke Ukraina.

Kekhawatiran itu juga dialami sebagian pejabat dan warga Belarus, terutama oposisi pemerintah.

Kelompok oposisi, yang sebagian besar dibungkam dan dipenjara, takut jika Belarus lambat laun akan dicaplok Rusia akibat kedekatan Minsk-Moskow yang kian mengkhawatirkan terutama sejak perang di Ukraina berlangsung.

Namun, Putin membantah rumor yang menyebut dirinya ingin menguasai Belarus dalam pernyataan bersama Lukashenko di Minsk. Lawatan Putin ini terbilang langka lantaran berlangsung di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang kembali memanas.

"Rusia tidak tertarik untuk mengambil siapa pun, ini tidak masuk akal," kata Putin seperti dikutip AFP.

Putin berujar Belarus merupakan "sekutu terdekat dan mitra strategis" Rusia. Oleh sebab itu, rumor bahwa Rusia hendak merebut Belarus menurutnya fitnah dari musuh.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER