Haru Zelensky Disambut Tepuk Tangan Tanpa Henti di Kongres AS

CNN Indonesia
Kamis, 22 Des 2022 08:56 WIB
Ratusan anggota Kongres dan pejabat AS menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Capitol, Washington, dengan tepuk tangan meriah. (AFP/MANDEL NGAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Gedung Capitol Hill, Washington, dengan disambut riuh tepuk tangan tanpa henti dari ratusan politikus dan pejabat Amerika Serikat pada Rabu (21/12) malam waktu setempat.

Alih-alih mengenakan setelan jas resmi, Zelensky memasuki ruang rapat Kongres AS dengan memakai sweater hijau lumut khas militer.

Ratusan pejabat tampak berdiri dan bersorak gembira saat Zelensky memasuki ruang rapat. Tak sedikit pejabat bahkan menjabat tangan dan menepuk pundak Zelensky yang berjalan sambil terharu menuju mimbar untuk berpidato.

"Terima kasih. (Sambutan) ini terlalu berlebihan untuk saya. Terima kasih banyak. Ini semua untuk rakyat kami (Ukraina) yang hebat," kata Zelensky saat memulai pidatonya.

Dalam pidatonya, Zelensky mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan Kongres AS atas segala dukungan yang diberikan kepada Ukraina sejak awal invasi Rusia berlangsung pada Februari lalu.

Zelensky menuturkan meski gempuran Rusia telah berlangsung selama 300 hari lebih, Ukraina masih bertahan untuk melawan.

"Ukraina masih hidup dan bersemangat, melawan segala rintangan dan skenario malapetaka dan kesuraman. Tapi Ukraina tidak jatuh. Ukraina hidup dan bersemangat," kata Zelensky seperti dikutip CNN.

Dalam kesempatan itu, Zelensky juga menegaskan dukungan sekutu dan dunia sangat penting bagi Ukraina.

Menurutnya, perang Rusia di Ukraina merupakan masalah dunia karena berpengaruh terhadap perekonomian global.

"Pertempuran ini tidak bisa dibekukan atau ditunda. Tidak bisa diabaikan, berharap lautan atau yang lainnya memberi perlindungan," kata Zelensky.

"Dari Amerika Serikat hingga China, dari Eropa hingga Amerika Latin, dan dari setiap negara hingga Australia, dunia terlalu saling terhubung dan bergantung untuk memungkinkan seseorang mengabaikan pertempuran ini," paparnya lagi.

Zelensky juga turut bercerita hasil kunjungan dia ke garis depan perang di Bakhmut, Ukraina, yang berlangsung sehari sebelum lawatan mendadaknya ke AS ini.

Ia menegaskan Rusia mungkin telah menggunakan semua cara dan sumber daya untuk melancarkan invasi ke Ukraina. Namun, Zelensky menuturkan tentaranya masih ada dan bertahan.

"Rusia menggunakan semuanya, semuanya yang mereka punya untuk melawan kami di Bakhmut dan kota-kota tercinta kami lainnya, penjajah memiliki keuntungan signifikan dalam hal persenjataan. Mereka memiliki amunisi yang mumpuni dan lebih banyak rudal serta pesawat daripada kami. Itu benar. Tapi tentara kami tidak akan menyerah dan tetap bertahan," ujar Zelensky.

Zelensky juga mengapresiasi bantuan militer tambahan senilai US$2 miliar dari AS untuk Ukraina. Bantuan itu juga termasuk sistem rudal Patriot yang selama ini didambakan Zelensky.

"Dukungan Anda sangat penting tidak hanya untuk bertahan dalam pertarungan seperti itu tetapi juga untuk mencapai titik balik untuk menang di medan perang," ucap Zelensky dikatakan.

"Kami punya artileri, ya, terima kasih. Apakah itu cukup? Sejujurnya, tidak juga. Uang Anda bukanlah amal. Ini adalah investasi dalam keamanan global dan demokrasi yang kami tangani dengan cara yang paling bertanggung jawab."

Sebelum berpidato di Kongres, Zelensky telah lebih dulu menemui Presiden Joe Biden di Gedung Putih. Dalam kesempatan itu, Biden menegaskan AS dan Ukraina bersatu memastikan Presiden Putin gagal mencapai tujuan invasinya.



(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK