Perdana, Putin Sebut Invasi di Ukraina sebagai 'Perang'

CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2022 13:14 WIB
Untuk pertama kalinya sejak konflik pecah pada Februari lalu, Presiden Vladimir Putin menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai perang.
Untuk pertama kalinya sejak konflik pecah pada Februari lalu, Presiden Vladimir Putin menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai perang. (Sputnik via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia --

Untuk pertama kalinya sejak konflik pecah pada Februari lalu, Presiden Vladimir Putin menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai perang.

Putin untuk pertama kalinya menyebut kata "perang" untuk menggambarkan invasi itu pada Kamis (22/12), setelah bertemu dengan Dewan Negara Rusia.

"Tujuan kami bukan untuk memutar roda ke arah konflik militer, tapi sebaliknya, untuk menghentikan perang ini," ujar Putin, seperti dikutip CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilihan diksi Putin menyedot perhatian karena menurut seorang kritikus pemerintah Rusia, Negeri Beruang Merah melarang penggunaan kata "perang" untuk menggambarkan konflik Ukraina.

Larangan itu muncul sejak Maret lalu, ketika Putin meneken undang-undang sensor yang membuat penyebar informasi "palsu" mengenai invasi itu bisa dibui.

Informasi palsu itu juga mencakup jika seseorang menyebut invasi Rusia di Ukraina sebagai perang. Pasalnya, selama ini Putin menyebut invasi itu sebagai "operasi khusus."

Seorang anggota parlemen dari St. Petersburg, Nikita Yuferev, pun mengatakan bahwa Putin seharusnya bisa dipenjara karena "menyebarkan informasi palsu mengenai tentara."

Yuferev dapat leluasa mengutarakan pendapatnya ini karena ia sudah kabur dari Rusia karena perbedaan pandangan soal perang di Ukraina.

Menanggapi perdebatan ini, seorang pejabat AS memaparkan hasil asesmen awal pihaknya atas pernyataan Putin ini.

[Gambas:Video CNN]

Berdasarkan asesmen itu, Putin kemungkinan melontarkan pernyataan tersebut tanpa maksud tertentu, bahkan diduga hanya salah ucap.

Meski demikian, para pejabat Negeri Paman Sam bakal memantau ketat pernyataan dari lingkaran pemerintahan Putin mengenai ucapan sang presiden.

Selain itu, dunia juga tengah memantau maksud pernyataan Putin itu secara keseluruhan.

Putin menyebut ingin menghentikan perang, tapi tak diketahui pasti maksud yang sebenarnya.

Pernyataan ini terlontar dari mulut Putin setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berkunjung ke Amerika Serikat.

Dalam lawatan itu, Zelensky bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Kongres AS. Ia juga membawa pulang bantuan alutsista senilai Rp1,8 miliar.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER