Covid di China Tembus 250 Juta Kasus, WHO Ketar-ketir

CNN Indonesia
Minggu, 25 Des 2022 16:42 WIB
Jumlah kasus Covid-19 di China kini setara dengan 18 persen dari penduduknya yang mencapai 1,4 miliar jiwa.
Jumlah kasus Covid-19 di China kini setara dengan 18 persen dari penduduknya yang mencapai 1,4 miliar jiwa. (REUTERS/THOMAS PETER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 250 juta penduduk di China diduga terinfeksi Covid-19 selama Desember 2022. Angka ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ketar-ketir.

Data tersebut muncul saat rapat internal Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dan pejabat kesehatan lain pada Rabu (21/12), seperti diberitakan CNN pada Jumat (23/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkiraan jumlah kasus itu setara dengan 18 persen dari total 1,4 miliar penduduk China. Jumlah ini juga menjadi kasus terbanyak secara global sejak pertama Covid-19 mewabah.

Dalam rapat internal tersebut, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC) Sun Yang juga melaporkan sekitar 37 juta penduduk Negeri Tirai Bambu terinfeksi Covid-19 pada Selasa (20/12).

Sun mengatakan tingkat penyebaran Covid-19 di China akan terus meningkat. Selain itu, ia memperkirakan lebih dari setengah populasi di Beijing dan Sichuan telah terpapar.

[Gambas:Video CNN]



Salinan catatan rapat itu bocor dan beredar luas di media sosial pada pekan ini. CNN belum bisa mengonfirmasi data itu secara independen. NHC juga tak segera memberikan komentar saat ditanya soal data tersebut.

Namun, data-data itu berbanding terbalik dengan laporan NHC. Pada Selasa (20/12), lembaga kesehatan itu merilis kasus harian Covid-19 di China bertambah 3.049 kasus.

Sepanjang 20 hari pertama di bulan Desember, NHC juga melaporkan hanya 62.592 kasus Covid-19 bergejala di China.

Sementara itu, angka kematian imbas Covid-19 selama Desember hanya delapan jiwa. Padahal sebelumnya, beredar video berisi jasad diduga meninggal akibat virus corona berjejer di krematorium dan rumah sakit.

Menanggapi kenaikan kasus Covid-19 di China, WHO dilaporkan mulai khawatir.

Diberitakan Finansial Times, WHO mendesak Beijing lebih transparan menyoal jumlah kasus terinfeksi dan kematian, tingkat keparahan penyakit, jumlah pasien masuk rumah sakit dan statistik kesehatan lain.

(isa/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER