Makin Tegang, Jet Tempur China Pepet Pesawat AS di Laut China Selatan
Jet tempur China mendekati pesawat Amerika Serikat dengan jarak hanya sekitar 6 meter di Laut China Selatan (LCS) pada akhir Desember lalu, menambah ketegangan kedua negara.
Komando Indo-Pasifik AS menyatakan jet tempur Angkatan Laut China terbang 20 kaki atau sekitar 6 meter dari pesawat pengintai RC-135 Rivet Joint demikian dilaporkan CNN, Rabu (4/1).
Menurut dia, pesawat AS itu mengangkut 30 orang dan tak membawa senjata. Tindakan China, lanjutnya, membuat pesawat AS terpaksa "bermanuver" untuk menghindari tabrakan.
Peristiwa itu terjadi pada 21 Desember lalu di LCS bagian utara dan terekam dalam beberapa video.
AS menilai perairan itu sebagai wilayah udara internasional, sehingga siapa pun bisa terbang di sana.
Dalam salah satu video, terlihat pesawat China terbang ke kiri dan tampak berjarak sedikit di atas jet AS. Jet China itu kemudian menutupi bagian hidung pesawat AS.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Rakyat China (People's Liberation Army/PLA) menyatakan klaim berbeda.
Menurut mereka, justru pesawat AS yang tiba-tiba mengubah pola terbang dan memaksa pesawat China ke kiri.
"Manuver pendekatan berbahaya seperti itu sangat memengaruhi keselamatan penerbangan militer China," demikian pernyataan PLA.
Di rekaman lain, RC-135 tampak lebih dekat di belakang jet tempur China.
Dari dua video itu, pakar militer dan penerbangan menilai China mungkin salah, sebab tak ada alasan mendekati pesawat AS.
"[RC-135] terbang di wilayah udara internasional yang luas, pelan, dan tak melakukan manuver," kata eks pakar yang merupakan perwira Angkatan Udara Australia, Peter Layton.
Ia kemudian berujar, "Adalah tanggung jawab pesawat yang lebih kecil [China], cepat, dan dapat bermanuver untuk menjaga jarak aman, tak menimbulkan masalah bagi kedua pesawat."
Lebih lanjut, Layton menerangkan maksud intersepsi China itu kemungkinan untuk mengidentifikasi pesawat AS secara visual.
Menurutnya, jet China akan tetap berada di jarak tertentu untuk memastikan hal tersebut.
"Semakin dekat tak membawa keuntungan," kata dia lagi.
Mantan petugas pesawat Angkatan Udara AS juga menggarisbawahi tindakan jet tempur China.
"Respons [China] tak sesuai realitas. Pesawat seukuran pesawat biasa, tak bersenjata tak mungkin berubah menjadi jet tempur," ujar Hopkins.
Namun demikian, dia juga mengatakan militer AS melakukan manuver yang berlebihan.
(isa/has)