Kroni Putin Ikut Perang di Ukraina: Pejabat Rusia Malah Mabuk-mabukan

CNN Indonesia
Rabu, 11 Jan 2023 16:58 WIB
Taipan kroni Vladimir Putin yang ikut berperang di Ukraina, mengkritik pejabat Rusia karena mabuk-mabukan saat Tahun Baru, padahal pasukan di lapangan kacau. (Reuters/Clodagh Kilcoyne)
Jakarta, CNN Indonesia --

Yevgeny Prigozhin, taipan kroni Presiden Vladimir Putin yang ikut berperang di Ukraina, mengkritik pejabat Rusia karena mabuk-mabukan saat Tahun Baru, padahal pasukan di lapangan kacau.

Diberitakan CNN, Prigozhin mulanya menyebut tentara Rusia sebetulnya bisa mengalahkan musuh jika memperbaiki birokrasi internal dan masalah korupsi.

Namun, menurutnya, para birokrat Rusia tak mau mendengarkan solusi tersebut dan justru sibuk "mabuk-mabukan" saat merayakan Tahun Baru 2023 lalu.

"Begitu kita menaklukkan birokrasi internal dan menyelesaikan masalah korupsi, kita bisa menaklukkan Ukraina dan NATO," kataPrigozhin.

"Namun masalahnya, sekarang para birokrat dan mereka yang terlibat korupsi tidak mau mendengarkan karena saat Tahun Baru mereka semua minum sampanye."

Sindiran itu disinyalir ditujukan kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Prigozhin dan Shoigu memang sedang berselisih karena kontrak militer yang sempat diberikan kepadanya diambil kembali.

Peran kontroversial tentara bayaran Wagner di Suriah juga jadi salah satu penyebab hubungan keduanya renggang. Prigozhin merupakan pemilik perusahaan militer swasta tersebut.

Pada September, usai pasukan Ukraina memukul mundur Rusia di Kharkiv, Prigozhin menyindir Shoigu dengan menyebut bahwa komando tinggi semestinya dipaksa berperang "tanpa alas kaki dengan senapan mesin di garis depan."

Shoigu memang jarang terlihat di garis depan. Dia juga banyak dihujani kritik karena dinilai gagal melancarkan serangan di Ukraina.

Berbeda dengan Shoigu, Prigozhin justru tampil "menawan" dengan memamerkan keberaniannya. Dia bahkan terang-terangan mengejek Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kala datang ke Bakhmut bulan lalu.

Selama ini, Prigozhin terjun langsung ke medan perang untuk melawan pasukan Ukraina di Donetsk. Dia beberapa kali terlihat mengirim jeruk kepada pasukan maupun meninjau kantong mayat.

Konflik di Ukraina pun selama ini dijadikan kesempatan bagi Prigozhin untuk memperluas Wagner dan menyatakan kepemilikan publik atas grupnya tersebut.

"Saya membuat dan mengelola Wagner. Oleh karena itu, tanggung jawab soal keberhasilan maupun kegagalan ada pada saya," ujarnya lewat Telegram.

(blq/has/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK