Nepal Akan Kirim Perekam Data Kotak Hitam Yeti Airlines ke Prancis

CNN Indonesia
Selasa, 17 Jan 2023 21:05 WIB
Pihak berwenang Nepal akan mengirimkan perekam data penerbangan dari kotak hitam pesawat Yeti Airlines ke Prancis.
Pihak berwenang Nepal akan mengirimkan perekam data penerbangan dari kotak hitam pesawat Yeti Airlines ke Prancis. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak berwenang Nepal akan mengirimkan perekam data penerbangan dari kotak hitam pesawat Yeti Airlines ke Prancis.

Associated Press melaporkan bahwa Nepal akan mengirimkan satu dari dua bagian keseluruhan dari kotak hitam pesawat hitam itu ke Prancis.

Secara umum, kotak hitam terdiri dari dua bagian, yaitu perekam suara kokpit dan perekam data.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, Jagannath Niraula, menegaskan bahwa perekam suara dari kotak hitam itu akan tetap dianalisis di dalam negeri.

Namun, perekam data dari kotak hitam itu akan dikirim ke Prancis. Badan Investigasi Kecelakaan Udara Prancis mengonfirmasi akan ikut ambil peran dalam penyelidikan data itu.

Perekam data itu dikirimkan ke Prancis karena perusahaan produsen pesawat Yeti Airlines yang mengalami kecelakaan, ATR, bermarkas di Kota Toulouse.

Pemeriksaan kotak hitam ini diharapkan dapat menjawab berbagai misteri terkait kecelakaan Yeti Airlines tersebut.

Pesawat Yeti Airlines yang membawa 72 orang itu mulanya terbang dari Kathmandu menuju Pokhara pada Minggu (15/1) lalu.

Di tengah perjalanan, pesawat menabrak tebing jurang yang terletak di antara bandara lokal Pokhara dan bandara internasional yang baru.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan tersebut.

Pengamat penerbangan menduga turboprop atau mesin pesawat itu mogok saat berada di ketinggian rendah, ketika mendekati bandara.

Sementara itu, juru bicara Yeti Airlines, Anup Joshi, mengatakan tak ada laporan masalah selama pesawat itu terbang.

[Gambas:Video CNN]

Mereka hanya sempat menerima permintaan pilot yang ingin mengubah pendaratan dari landasan pacu tiga ke landasan pacu satu.

Saat Yeti Airlines terbang pun, kondisi cuaca bagus.

"Perbukitan jelas dan penglihatan bagus dan tak ada masalah cuaca," ujar Joshi, seperti dikutip Saudi Gazette, Senin (16/1).

Hingga saat ini, tim penyelamat sudah menemukan 70 jasad korban, sementara dua lainnya masih dicari.

Menurut pejabat bandara, 48 jenazah dibawa ke Ibu Kota Nepal, Kathmandu. Beberapa dikirim ke rumah sakit, sementara 22 lainnya diserahkan ke keluarga.

Dengan jumlah korban begitu tinggi, kecelakaan pesawat ini menjadi yang terparah dalam 30 tahun terakhir.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER