Finlandia Tetap Mau Masuk NATO Bareng Swedia usai Pembakaran Al Quran

CNN Indonesia
Senin, 30 Jan 2023 21:00 WIB
Ilustrasi. Finlandia tetap ingin mengajukan keanggotaan di NATO bersamaan dengan Swedia walau nasib negara itu tak jelas usai kisruh pembakaran Al Quran. (AFP/Kenzo Tribouillard)
Jakarta, CNN Indonesia --

Finlandia tetap ingin mengajukan keanggotaan di NATO bersamaan dengan Swedia walau nasib negara tetangganya itu tak jelas usai kisruh pembakaran Al Quran.

"Keinginan besar kami di Finlandia adalah masuk NATO bersama Swedia. Posisi kami masih sama," ujar Menteri Luar Negeri Finlandia, Pekka Haavisto, Senin (30/1), seperti dikutip AFP.

Haavisto merilis pernyataan ini setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengindikasikan hanya akan merestui Finlandia di tengah kisruh pembakaran Al Quran.

Untuk menjadi anggota NATO, Swedia dan Finlandia harus mengantongi persetujuan dari seluruh anggota NATO. Namun, Turki tak kunjung memberikan restunya.

Belakangan ini, relasi Turki dan Swedia sendiri memanas akibat aksi pembakaran Al Quran oleh seorang politikus sayap kanan, Rasmus Paludan.

Paludan menggelar aksi ini untuk memprotes Erdogan karena mendesak Swedia mengekstradisi sejumlah aktivis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang kabur dari Turki ke negara itu.

Permintaan ini merupakan salah satu syarat dari Erdogan jika Swedia mau mengantongi restu dari Turki.

Selama ini, Turki menganggap PKK sebagai kelompok teror. Swedia sendiri memiliki diaspora Kurdi yang lebih besar ketimbang Finlandia.

Masalah Kurdi pun sudah lama menjadi momok yang membuat hubungan Turki dengan Swedia lebih buruk ketimbang dengan Finlandia.

Selain itu, Erdogan juga memprotes Swedia karena kepolisian mengizinkan demonstrasi di mana Al Quran dibakar di depan Kedubes Turki di Stockholm.

Lebih jauh, presiden Turki itu juga murka karena jaksa Swedia tak menuntut kelompok pro-Kurdi yang menggantung boneka Erdogan dengan posisi terbalik di depan Pengadilan Kota Stockholm.

Berlandaskan alasan-alasan tersebut, Erdogan mengindikasikan hanya akan memberikan restu untuk Finlandia.

"Jika perlu, kami dapat memberikan respons berbeda terkait Finlandia. Swedia akan syok ketika kami memberikan respons yang berbeda untuk Finlandia," ucap Erdogan.

Setelah Erdogan melontarkan pernyataan itu, Haavisto berbincang dengan pejabat Turki. Dalam pembicaraan itu, Haavisto menolak isyarat dari Erdogan.

"Swedia adalah sekutu terdekat kami dalam pertahanan dan kebijakan luar negeri," tutur Haavisto.

Ia pun berharap Finlandia dan Swedia dapat menjadi anggota NATO secara bersamaan, sebelum pertemuan blok pertahanan itu pada Juli mendatang.

"Saya masih melihat pertemuan NATO di Vilnius pada Juli mendatang sebagai capaian penting dan saya harap kedua negara akan diterima sebagai anggota NATO," katanya.

(has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK