Sebanyak dua warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan tewas akibat gempa dahsyat di Turki.
WNI tersebut bernama Nia Marlinda, seorang warga asal Bali dan anaknya yang berusia satu tahun. Sang suami yang merupakan warga Turki juga tewas tertimbun puing bangunan di Kahramanmaras, Turki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nia sebelumnya tak masuk dalam daftar lima korban hilang yang dilaporkan Kedutaan Besar RI Turki di Ankara pada 7 Februari lalu.
Kabar soal Nia baru muncul dalam laporan KBRI Ankara Rabu (8/1) ini dengan berita dirinya dan keluarga ditemukan tewas tertimbun reruntuhan bangunan.
Mengenai hal ini, Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, menjelaskan Nia tidak terdata sebelumnya lantaran belum melaporkan keberadaannya di Turki.
"Almarhum belum melaporkan diri dan juga mungkin tidak bergaul dengan komunitas setempat," kata Iqbal kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/2).
Iqbal mengatakan tak semua WNI melaporkan keberadaan mereka selama tinggal di Turki.
Meski begitu, kata Iqbal, ada pula WNI yang tidak melaporkan, namun bergaul dengan sesama warga Indonesia sehingga keberadaannya terdata oleh satgas perlindungan WNI.
"Tidak semua WNI melaporkan keberadaannya di Turki. Ada juga yang tidak melaporkan tapi bergaul dengan masyarakat Indonesia setempat sehingga terdata oleh satgas perlindungan WNI di kota terkait," tutur Iqbal.
Oleh sebab itu, Iqbal mengingatkan semua warga Indonesia yang berada di luar negeri, terutama Turki, untuk melaporkan diri jika berada di negara asing.
Hal itu agar memudahkan pendataan pemerintah apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
WNI yang berada di luar negeri sendiri bisa melaporkan diri melalui portal peduli WNI secara online di situs www.peduliwni.kemlu.go.id.
Sementara itu, bagi keluarga yang ingin menghubungi kerabat atau rekan di Turki, bisa menghubungi hotline perlindungan WNI di Ankara, yakni +905321352298.
Untuk di Suriah, dapat menghubungi hotline perlindungan WNI di Damaskus, yakni +963954444810.
Turki sebelumnya diguncang gempa bermagnitudo 7,7 pada Senin dini hari pukul 04.17 waktu setempat.
Gempa paling terasa dan berdampak di Turki, selaku titik episentrum, dan Suriah.
Sejauh ini, korban tewas di dua negara itu sebanyak 9.638 jiwa. Rinciannya, 7.108 di Turki dan 2.530 di Suriah.
Lima WNI di Turki sempat dilaporkan hilang kontak usai gempa. Lima orang tersebut yakni seorang ibu dengan dua anak serta dua terapis spa, menurut KBRI Ankara.
Dalam laporan terbaru, KBRI Ankara menyebutkan ibu dan dua anaknya saat ini sudah ditemukan dan dalam kondisi selamat. Sementara dua terapis masih belum bisa dihubungi.
(blq/bac)