Korea Utara mengancam bakal mengambil tindakan keras jika Korea Selatan dan Amerika Serikat benar-benar menggelar latihan militer bersama untuk operasi nuklir.
"[Korea Utara akan] mengambil tindakan yang kuat dan konstan yang belum pernah terjadi sebelumnya [jika kedua negara menggelar latihan]," demikian menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korea Utara dalam laporan KCNA, Jumat (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan resmi, Kemlu Korut juga menyatakan akan mengambil aksi militer tambahan jika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus menekan Pyongyang.
Ancaman Korut muncul usai Korsel dan AS berencana menggelar latihan militer pekan depan untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Pyongyang.
Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan latihan tersebut juga bertujuan meningkatkan operasi nuklir AS.
Selain itu, mereka akan menggelar latihan Freedom Shield pada Maret di Negeri Ginseng.
Barat kerap cemas dengan provokasi Korut. Sepanjang 2022, Pyongyang meluncurkan rudal termasuk uji coba rudal antarbenua (intercontinental ballistic missile /ICBM).
Korut juga meningkatkan 'serangan' terhadap Korsel. Di tahun itu pula,mereka menembakkan rudal dan jatuh di zona penyangga kedua negara.
Selama ini, Korut juga berada di bawah sanksi ketat internasional karena program senjata nuklirnya.