Amerika Serikat menuding China berniat memasok senjata ke Rusia untuk membantu Moskow menyerang Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan China saat ini sedang "mempertimbangkan untuk memasok bantuan mematikan" ke Moskow, mulai dari amunisi hingga senjata.
"Kami sudah menyatakan secara jelas kepada mereka (China) bahwa bantuan semacam itu bisa menyebabkan masalah serius bagi kami dan hubungan kami," kata Blinken kepada CBS, seperti dikutip AFP, Senin (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blinken juga menyampaikan hal serupa dalam wawancara di Jerman usai menghadiri Konferensi Keamanan Munich dan bertemu dengan Menlu China Wang Yi pada Sabtu (18/2).
China selama ini diduga menjalin hubungan erat dengan Rusia di tengah kecaman global ke Moskow akibat invasinya di Ukraina.
Namun Menlu China Wang Yi menegaskan bahwa Beijing memainkan peran konstruktif atas masalah kedua negara dan akan mendukung dialog serta pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Sejak Maret 2022, Presiden Joe Biden disebut sudah mewanti-wanti Presiden China Xi Jinping agar tidak mengirim senjata ke Rusia.
Menurut sumber administrasi yang mengetahui masalah tersebut, China sejak itu pun "berhati-hati untuk tidak melewati batas tersebut, termasuk dengan menunda penjualan sistem persenjataan mematikan untuk digunakan di medan perang".
Sementara itu, pada Konferensi Keamanan Munich, Uni Eropa juga sempat menyampaikan kekhawatirannya akan pasokan senjata Ukraina yang kian menipis.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pun meminta agar masalah itu segera diatasi dalam beberapa pekan ini.
"[Mari] percepat dukungan militer kita kepada Ukraina karena Ukraina saat ini sedang dalam situasi kritis terkait ketersediaan amunisi," kata Borrell.
"Masalah kekurangan amunisi ini harus diselesaikan dengan cepat, dalam beberapa minggu ini."
(blq/bac)