9 Negara Ada Pendukung Papua Merdeka sampai Setahun Invasi Rusia
Dukungan gerakan Papua merdeka di luar negeri hingga jelang setahun invasi Rusia ke Ukraina menjadi sorotan berita internasional pada Kamis (23/2).
Berikut kilas berita internasional kemarin:
Pejabat Selandia Baru Sudah di Papua Urus Pilot Susi Air Disandera OPM
Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru mengirimkan perwakilan ke Timika, Papua, untuk menangani kasus pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) sejak dua pekan lalu.
"Kedubes [Kedutaan Besar] Selandia Baru di Jakarta ada mengirimkan pejabat konsuler mereka ke Papua," ujar juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/2).
Putin Jelang Setahun Invasi: Perkuat Nuklir, Tambah Rudal Hipersonik
Presiden Vladimir Putin menyerukan agar Rusia memperkuat senjata nuklir dan meningkatkan produksi massal rudal hipersonik menjelang peringatan satu tahun negaranya menginvasi Ukraina.
"Seperti sebelumnya, kami akan meningkatkan perhatian untuk memperkuat triad nuklir," ujar Putin pada Kamis (23/2), seperti dikutip Reuters.
Ketika menyebut triad nuklir, Putin merujuk pada rudal darat, laut, dan udara.
Selain itu, Putin juga menyerukan peningkatan produksi massal sejumlah rudal hipersonik Negeri Beruang Merah, termasuk Kinzhal dan Zircon.
9 Negara Sempat Bikin RI Gerah Gegara Ada yang Dukung Papua Merdeka
Sejumlah pejabat dan politikus di sejumlah negara sempat membuat Indonesia gerah karena mendukung Papua merdeka.
Isu ini mencuat setelah tokoh sekaligus aktivis gerakan Papua merdeka, Benny Wenda, mengklaim Selandia Baru adalah pendukung kuat Papua Barat pada Rabu (22/2). Hal itu diutarakannya saat diwawancarai Radio New Zealand(RNZ) soal penyanderaan pilot Susi Air yang berkewarganegaraan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens.
(tim/rds)