Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka belakangan menyedot perhatian usai bertemu dengan tokoh separatis Papua, Benny Wenda.
Pertemuan itu diunggah dalam akun Twitternya. Dalam unggahan itu, Rabuka terang-terangan menyatakan Fiji mendukung kelompok pimpinan Benny yakni Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (United Liberation Movement for West Papua/ULMWP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan itu lantas diprotes keras Indonesia. Lewat Kementerian Luar Negeri, RI mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Fiji. Meski begitu, Fiji sejauh ini belum memberikan tanggapan atas protes Indonesia.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, menilai pertemuan keduanya adalah bentuk dukungan Fiji sebagai salah satu negara dengan mayoritas penduduk dari ras Melanesia kepada orang-orang Melanesia di Papua yang mau merdeka.
Ras ini tersebar di beberapa negara seperti Vanuatu, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu, Kepulauan Marshall, Papua Nugini, Fiji, dan Indonesia yang mencakup NTT, Maluku Utara, dan Papua.
Rezasyah berujar dengan dukungan itu, Benny bakal cepat meraup dukungan karena meningkatnya reputasi global Benny secara lintas generasi.
"Dukungan Rabuka akan secara cepat meningkatkan reputasi global Benny Wenda secara lintas generasi. Bukan saja dari kalangan pemerintah, namun juga kalangan dunia usaha, agama, dan masyarakat umum," kata Rezasyah kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Rezasyah, dukungan dari Rabuka punya pengaruh signifikan dalam citra Benny ke depan. Sebab Rabuka merupakan tokoh "karismatik dan luar biasa" di negaranya itu.
Lihat Juga :![]() WAWANCARA EKSKLUSIF Dubes Rusia Blak-blakan soal Kemungkinan Tarik Pasukan dari Ukraina |
"Sitiveni Rabuka adalah tokoh karismatis dan luar biasa. Saat Rabuka melakukan kudeta 40 tahun silam, terjadi ketakutan luar biasa dari kalangan penduduk pendatang. Memaksa mereka melarikan diri keluar Fiji," ujarnya.
Rezasyah juga berpandangan dari dukungan ini, figur Benny bisa dicitrakan sebagai "Rabuka kecil yang juga nasionalis".
Ini bisa membantu Benny menggaet simpati dari berbagai kalangan Melanesia yang mendambakan pemimpin nasional asli dari ras tersebut.
"Pemerintah Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan serius," ucap Rezasyah.
Lihat Juga : |
Beberapa tantangan yang akan dihadapi RI salah satunya yakni diplomasi yang makin mandek dan menuntut solusi yang serba cepat.
RI, menurut Rezasyah, bakal menghadapi penentangan dari berbagai aktor sekaligus, yakni kelompok separatis Papua serta negara-negara yang mendukung Papua merdeka.
"Bukan saja mereka akan mengkritik pemerintah RI, namun mereka akan juga menggalang dukungan dari masyarakat Melanesia yang hidup di Indonesia," kata Rezasyah.
"Dikhawatirkan terjadi banyak informasi yang simpang siur, sehingga berpotensi menjadi masalah kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di dalam negeri Indonesia."
Lanjut baca di halaman berikutnya...