KILAS INTERNASIONAL

Siswi Iran Keracunan sampai Finlandia Terapkan Jam Sekolah Lebih Siang

CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2023 06:48 WIB
Ilustrasi. (Istockphoto/Davidf)
Jakarta, CNN Indonesia --

Topik jadwal masuk sekolah anak di berbagai negara maju menjadi sorotan di kanal internasional selama akhir pekan menyusul polemik aturan baru pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mewajibkan Sekolah Menengah Atas (SMA) masuk sejak pukul 05.30 pagi.

Insiden jumlah pelajar perempuan Iran yang mengalami keracunan semakin bertambah juga menjadi sorotan berita selama akhir pekan.

Berikut kilas berita internasional:

Kasus Mutilasi Abby Choi: Dalang Eks Polisi hingga Tersangka Baru

Kasus mutilasi model ternama Hong Kong Abby Choi menjadi perbincangan publik usai dilaporkan menghilang pada 21 Februari.

Beberapa hari kemudian bagian tubuh Choi ditemukan di panci sup dan kulkas di distrik Tai Pao, Hong Kong.

Selain itu polisi juga menemukan gergaji elektronik, pemotong daging, palu, jas hujan hitam, dan tas tangan ungu. Polisi kemudian menerapkan beberapa orang menjadi tersangka dalam kasus ini.

Joe Biden Jalani Operasi Pengangkatan Sel Kanker Kulit

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menjalani operasi pengangkatan sel kanker kulit pada Februari lalu.

Hal itu disampaikan dokter Gedung Putih, Kevin O'Connor, pada Jumat (3/3). O'Connor mengatakan, operasi yang dilakukan bulan lalu itu sukses tanpa perlu perawatan lebih lanjut.

"Semua jaringan kanker berhasil diangkat," kata O'Connor usai melakukan pemeriksaan rutin Biden pada 16 Februari lalu.

Pendidikan Finlandia Terbaik, Terapkan Jam Masuk Sekolah Lebih Siang

Finlandia menjadi negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia. Negara ini juga menerapkan jam masuk sekolah lebih siang.

Jam masuk sekolah menjadi sorotan usai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menerapkan jam sekolah pada 05.30 WITA.

Siswi Iran Korban Keracunan Massal: Ada Bau Tak Sedap, Lalu Saya Jatuh

Ratusan siswi Iran keracunan secara misterius dalam tiga bulan belakangan. Sejumlah korban menceritakan pengalamannya ketika mengalami keracunan.

AFP melaporkan bahwa para siswa itu rata-rata mengalami sejumlah gejala, seperti kesulitan bernapas, mual, dan vertigo setelah merasakan bau tak sedap.

"Bau yang sangat tak sedap menyebar. Saya pusing dan jatuh ke tanah," ucap seorang siswi ke salah satu stasiun televisi di Iran.

(tim)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK