Akur, Saudi Gelontorkan Rp76 T Bantu Pulihkan Turki dari Gempa Dahsyat

Arab Saudi menggelontorkan dana hingga senilai US$5 miliar atau setara Rp76,6 triliun untuk bantu Turki pulih dari gempa dahsyat.

Dana yang sudah dimasukkan dalam deposito bank sentral Turki itu juga untuk membantu mengatrol inflasi negara tersebut yang semakin menggila, seperti dikutip dari AFP.

Lihat Juga : Odaeyang, Sekte yang Pernah Gegerkan Korsel dan Tewaskan 33 Orang

Menteri Pariwisata sekaligus Ketua Lembaga Pendanaan untuk Pembangunan Saudi, Ahmed Al Khatib, telah menandatangani kesepakatan dengan Gubernur Bank Sentral Turki, Sahap Kavcioglu, untuk mengucurkan deposito sebesar US$5 miliar.

"Deposito ini sebuah bukti kerja sama erat dan hubungan bersejarah antara Kerajaan Saudi dengan Republik Turki termasuk sebagai persaudaraan," demikian pernyataan dari pemerintah Saudi seperti dikutip dari AFP.

[Gambas:Video CNN]

Keputusan membantu Turki melalui cadangan asing dan paket bantuan untuk pemulihan gempa langsung dititahkan Raja Salman dan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS).

Bantuan tersebut mempertegas pemulihan hubungan baik antara Riyadh dan Ankara usai kasus pembunuhan terhadap jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, di Konsulat Saudi, Istanbul.

Lihat Juga : Pendidikan Finlandia Terbaik, Terapkan Jam Masuk Sekolah Lebih Siang

Sejumlah agen intelijen Saudi diduga terlibat pembunuhan dan mutilasi Khashoggi. Intelijen AS bahkan menduga Pangeran MbS berada di balik pembunuhan sadis tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan pernah menyebut ini merupakan kasus level tertinggi yang diperintahkan pemerintah Saudi. Namun, Erdogan tak satu pun menyinggung nama Pangeran MbS dalam pernyataannya itu.

Setelah itu, sejumlah analis menilai Erdogan berusaha keras memperbaiki hubungan bilateral dengan Saudi karena tekanan ekonomi di negaranya.

Lihat Juga : Kapal Terbalik di Laut Jepang, 1 WNI Dilaporkan Tewas dan 6 Hilang

Erdogan juga melakukan kunjungan kenegaraan ke Saudi pada April tahun lalu dan bertemu Pangeran MbS, dilanjutkan umrah di Mekkah.