Presiden Taiwan Tsai Ing Wen dilaporkan bakal berkunjung ke Amerika Serikat beberapa pekan mendatang. Tindakan ini membuat China murka.
Menurut salah satu sumber, Tsai bakal bertemu ketua parlemen AS, Kevin McCarthy, dalam lawatan kali ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
McCarthy juga mengonfirmasi dirinya bakal bertemu dengan Tsai di AS pada tahun ini. Selain itu, ia menekankan hal tersebut tak menghalangi kunjungan selanjutnya ke Taiwan.
Salah satu sumber mengatakan mungkin perjalanan itu akan berlangsung bulan depan.
Sementara itu, Menteri Dewan Urusan Luar Negeri Lain Taiwan Hsu Chia Ching mengatakan Tsai akan bertemu warga Taiwan di perantauan saat melawat ke luar negeri.
Ia memastikan pertemuan tersebut bakal berlangsung di New York.
Hsu juga menerangkan bakal ada empat pertemuan semacam itu di luar negeri, termasuk di negara-negara Amerika Tengah yang akan dikunjungi Presiden Taiwan.
"Di pantai barat kemungkinan Los Angeles, tetapi Los Angeles sangat besar jadi kita belum tahu tepatnya di mana," ujar Hsu, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/3).
Presiden Taiwan, termasuk Tsai, memiliki catatan bepergian ke negara lain melalui AS. Biasanya mereka mampir ke Negeri Paman Sam barang cuma satu atau dua hari.
Sementara itu, pejabat AS biasanya menghindari pertemuan di Washington.
Sebelumnya, kantor staf presiden Taiwan menyatakan "pengaturan transit" Tsai ke luar negeri sudah dilakukan selama bertahun-tahun.
Pernyataan itu terungkap saat menanggapi pertanyaan media soal kunjungan Tsai ke luar negeri.
Namun, mereka tak menyebut secara spesifik transit yang dimaksud yakni Amerika Serikat atau bukan.
Kantor Kepresidenan Taiwan juga menolak memberi komentar terkait rangkaian perjalanan Tsai.
"Kami masih menyusun jadwal presiden. Jika rinciannya sudah selesai, kami akan merilis ke publik," demikian pernyataan resmi kepresidenan Taiwan.
Menanggapi rencana kunjungan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning memperingatkan tindakan tersebut sangat mengkhawatirkan. Mereka lantas meminta pemerintah AS untuk mengklarifikasi.
"Kami telah mengajukan pernyataan serius dengan pihak AS dan meminta mereka untuk mengklarifikasi,"kata Mao.
(isa/bac)