Kesulitan Duit Gegara MbS, Pangeran Saudi Mau Jual 'Istana' di Inggris

CNN Indonesia
Kamis, 09 Mar 2023 18:17 WIB
Pangeran Arab Saudi Khaled bin Sultan Al Saud menjual 'Istana London' di Inggris usai mengalami masalah keuangan karena kebijakan ketat Pangeran MbS.
Pangeran Saudi Khaled bin Sultan Al Saud (tengah) disebut mulai kesulitan keuangan. (AFP/ADEM ALTAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pangeran Arab Saudi Khaled bin Sultan Al Saud menjual 'Istana London' di Inggris usai mengalami masalah keuangan karena kebijakan ketat Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS).

Diberitakan Financial Times, sumber yang akrab dengan keuangan kerajaan Saudi mengatakan para pangeran saat ini tengah menghadapi krisis keuangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu seiring dengan pemimpin de facto Saudi, Pangeran MbS, yang belakangan gencar memperketat pengeluaran negara bagi para pangeran.

Salah satu pangeran yang terdampak atas aksi itu yakni Pangeran Khaled. Asetnya di London yakni 'Istana London', rumah yang kerap dijadikan jaminan kekayaannya itu, ikut kena imbas.

Istana London merupakan rumah megah berusia 205 tahun di Regent's Park yang juga dikenal sebagai The Holme. Rumah besar dengan 40 kamar itu kini dijual seharga 250 juta poundsterling atau setara Rp4,5 triliun.

[Gambas:Video CNN]

"Hanya sedikit uang tunai yang bisa dipakai untuk berkeliling. Jika Anda punya beberapa aset di London, tentu itu harus dijual," kata sumber yang lazim dengan keuangan

Kerajaan Saudi tersebut kepada Financial Times.

Sejak menjabat pada 2017, MbS memang melakukan perombakan besar-besaran terhadap keuangan kerajaan.

MbS menerapkan tindakan tegas terhadap anggota keluarga kerajaan, pengusaha, pejabat negara, dan lainnya yang dituding melakukan korupsi.

Tindakan itu menyebabkan sekitar 300 pengusaha, mantan pejabat negara, pangeran, dan lainnya ditahan sejauh ini. Meski begitu, nama Pangeran Khaled tak termasuk di dalamnya.

Pangeran Khaled sendiri merupakan mantan wakil menteri pertahanan Arab Saudi selama tiga tahun pada periode 2011-2013.

Menurut penasihat Kerajaan Saudi, keuangan Pangeran Khaled "berada dalam posisi yang sangat baik" usai kematian ayahnya, Sultan bin Abdulaziz Al Saud pada 2011. Dia menerima warisan paling besar atas kematian ayahnya tersebut.

Namun, kondisi keuangannya "berubah secara besar-besaran" sekitar tahun 2017. Sang pangeran sejak itu menjual dua kapal pesiar, menurut orang-orang yang akrab dengan penjualan kapal.

Dia juga menjual tempat tinggal di Paris senilai US$87 juta atau setara Rp1,3 triliun, menurut Wall Street Journal.

Tak cuma itu, Pangeran Khaled juga dilaporkan melakukan sejumlah besar pinjaman demi melunasi pinjaman-pinjaman lainnya.

Menurut penasihat kerajaan, proses penjualan semacam itu hanyalah salah satu tanda dari tekanan keuangan yang tengah dihadapi anggota keluarga kerajaan.

"Ini hanya pengulangan situasi," ucapnya.

(blq/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER