Puluhan penduduk di kawasan lepas pantai Filipina sakit akibat terimbas tumpahan ribuan liter minyak dari kapal tanker yang tenggelam di daerah tersebut.
Informasi itu disampaikan oleh Walikota Pesisir Pola, Filipina Jennifer Cruz. Ia mengatakan total penduduk sakit yang terdata mencapai 50 orang. Mereka merasakan gejala batuk, pusing, iritasi mata dan demam.
"Dalam rentang sembilan hari, ini semakin parah. Bau minyak semakin menyengat karena cuaca juga semakin panas," kata Cruz seperti dikutip dari CNN.com, Kamis (9/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih banyak orang juga yang sakit. Saya juga tidak dapat mengunjungi salah satu daerah yang terkena dampak karena saya mulai merasa tidak enak badan karena baunya," tambahnya.
Ia menambahkan tak hanya membuat penduduk sakit, tumpahan minyak juga mencemari pantai asri dan tempat menyelam di kawasan itu. Alhasil, industri pariwisata dan keanekaragaman hayati di daerah tersebut juga ikut terdampak.
Sementara itu Manajer operasi Blue Star Beach Resort Pola mengatakan Marino Enriquez mengatakan minyak telah mencemari kawasan yang dikelola resornya.
"Minyak telah mencapai properti tepi pantai kami dan menempel di pasir," katanya.
"Beberapa orang juga merasa tidak enak badan karena bau minyak yang kuat yang telah terdampar selama berhari-hari," tambahnya.
Kapal MT Princess Empress tenggelam di lepas pantai Oriental Mindoro barat daya ibu kota Manila pada 28 Februari, membuang muatan bahan bakar minyak industri ke perairan sekitar provinsi.
Imbas kejadian itu, pihak berwenang setempat telah mengumumkan keadaan bencana bagi sembilan kota dan melarang berenang serta memancing.
(cnn.com/agt)