Rusia Putus Kontak Wagner Group Gegara Diminta Tambahan Amunisi

CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2023 17:34 WIB
Pemerintah Rusia memutus semua saluran komunikasi dengan pasukan bayaran Wagner Group gegara diminta terus untuk tambahan amunisi perang.
Ilustrasi. Rusia putus kontak Wagner Group. ((AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Rusia memutus semua saluran komunikasi dengan pasukan bayaran Wagner Group.

Melalui pesan yang diunggah di Telegram, bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa dia telah diblokir oleh Rusia karena banyak meminta tambahan amunisi untuk perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk menghentikan permintaan amunisi, mereka (pemerintah Rusia) mematikan semua saluran telepon khusus di semua kantor dan unit (Wagner Group)," kata Prigozhin, menurut terjemahan dari The Moscow Times.

"Sekarang saya hanya bisa meminta (lebih banyak pasokan) melalui media dan kemungkinan besar akan melakukan hal itu," imbuhnya, seperti dikutip dari Newsweek.

[Gambas:Video CNN]


Curhatan' Prigozhin ini menjadi tanda keretakan antara pasukan tentara bayaran dengan Rusia. Sebab awal pekan lalu, bos Wagner juga mengatakan bahwa perwakilannya ditolak masuk ke markas militer Rusia di Ukraina.

Beberapa waktu lalu, Prigozhin dan Wagner Group memang diklaim sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun menurut Institute for the Study of War (ISW) pada Januari lalu, hubungan tersebut mulai renggang setelah Prigozhin berulang kali mengutuk Kementerian Pertahanan Rusia.

Keretakan hubungan Rusia dan Wagner Group bermula ketika Prigozhin secara sepihak mengklaim bahwa pasukannya lah yang berada di balik perebutan kota Soledar.

Saat itu alih-alih menyebut kesuksesan Wagner Group, Putin justru memuji Kemhan Rusia atas keberhasilan di Soledar. Hal ini membuat Prigozhin tersinggung dan menuding Kremlin tak memberi penghargaan kepada pasukannya yang menang di medan perang.

Meski Prigozhin kerap mengkritik pejabat Rusia, terutama Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, namun Kremlin jarang menanggapi kritikan tersebut.

Terbukti pada Oktober lalu ketika ditanya tentang Yevgeny Prigozhin, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov hanya menyebutnya sebagai 'warga negara Rusia' yang memberikan 'kontribusi besar dan layak' untuk negaranya.

Wagner Group merupakan pasukan tentara bayaran Rusia, yang terlibat dalam perang di Ukraina selama beberapa bulan terakhir. Bos Wagner Group diduga melakukan taktik brutal dan perekrutan narapidana dari penjara, untuk dilibatkan dalam perang tersebut.

Beberapa pekan terakhir, Prigozhin kerap membuat pernyataan di hadapan publik yang ditujukan kepada Rusia. Ia meminta Kremlin memberikan lebih banyak amunisi kepada anak buahnya untuk melanjutkan serangan di Bakhmut.

(dna/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER