KILAS INTERNASIONAL

Dubes Kritik Usulan Cabut VOA WN Ukraina ke Bali hingga Heboh AUKUS

CNN Indonesia
Rabu, 15 Mar 2023 06:32 WIB
Sederet kabar meramaikan berita internasional Selasa (14/3), salah satunya soal Dubes Ukraina, Vasyl Hamianin, mengkritik usulan pencabutan VOA warganya yang ke Bali. (CNN Indonesia/Hamka Winovan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sederet kabar meramaikan berita internasional Selasa (14/3), dari duta besar Ukraina mengkritik usulan pencabutan visa on arrival bagi warganya yang ke Bali, hingga soal program kapal selam nuklir AUKUS.

CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kabar yang banyak mendapatkan perhatian itu dalam Kilas Internasional.

1. Dubes soal Pencabutan VOA WN Ukraina ke Bali: Sangat Menyinggung

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin kecewa atas usulan Gubernur Bali I Wayan Koster untuk mencabut Visa on Arrival (VOA) terhadap warga negaranya yang ingin ke Bali.

"Pernyataan yang dibuat oleh Gubernur Provinsi Bali, Yang Terhormat Bapak I Wayan Koster, membuat saya sangat kecewa. Saya sangat kecewa," kata Vasyl dalam konferensi pers daring, Selasa (14/3).

Vasyl mengaku tak menyangka bakal mendengar pernyataan "tak berdasar" semacam itu dari sosok yang ia anggap rasional selama ini.

Dia menegaskan warga Ukraina tak ada kaitannya dengan warga Rusia yang melakukan kesalahan di Bali.

Vasyl menilai alasan Koster yang mengaku khawatir soal konflik Rusia-Ukraina tak bisa dijadikan alasan untuk mencabut VOA warganya.

2. Konjen RI Ungkap Detik-detik Jelang Radja Diancam Dibunuh di Malaysia

Konsul Jenderal RI di Johor, Sigit S. Widiyanto, mengungkap detik-detik sebelum band asal Indonesia, Radja,mendapatkan ancaman pembunuhan usai tampil di Malaysia pada Sabtu (11/3).

Sigit mengatakan kala itu dirinya berada di lokasi peristiwa, yakni ruang ganti para personel setelah konser di Larkin Arena Indoor Stadium. Saat itu,Sigit menghampiri para personel Radja untuk berfoto.

Ketika Sigit datang, situasi masih baik dan tenang karena pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) sudah mendapat persetujuan Radja untuk mengambil gambar dan video.

Peristiwa ancaman pembunuhan itu diduga terjadi tak lama setelah tim KJRI meninggalkan ruangan.

"Jadi begitu kami keluar dari ruangan, sepertinya enggak berapa lama terjadi [pemberian ancaman] yang dilakukan oleh pihak EO [event organizer]. Jadi ya saya udah enggak di situ," kata Sigit kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/3).

"Tapi betul kita sempat bertemu Radja dalam keadaan yang baik dan dengan tenang. Begitu kita keluar dari ruangan, enggak berapa lama terjadilah itu, ancaman itu."

3. RI Ikut Buka Suara soal Australia Beli Kapal Selam Nuklir AS, Waswas?

Indonesia mengkritik kesepakatan pertahanan trilateral antara Australia, Inggris, Amerika Serikat (AUKUS) usai Negeri Kanguru berencana membeli lima kapal selam nuklir Negeri Paman Sam.

Kementerian Luar Negeri RI meminta Australia mematuhi kesepakatan non-proliferasi senjata nuklir dan Pengamanan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA).

"Indonesia meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non-proliferasi senjata nuklir dan IAEA Safeguards dan menyepakati mekanisme verifikasi oleh IAEA yang efektif, transparan dan tidak diskriminatif," demikian pernyataan Kemlu RI di Twitter, Selasa (14/3).

Sejak awal terbentuk, AUKUS menjadi perbincangan karena membawa unsur kapal selam nuklir. Banyak pihak menilai perjanjian itu bisa memicu perlombaan senjata di kawasan.

(has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK