Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) menjadi sorotan usai mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pekan lalu.
Surat perintah penangkapan itu tak hanya menyasar Putin, tetapi juga Komisaris di Kepresidenan Rusia untuk Hak Anak Maria Lvova-Belova.
"Ada alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa Presiden Putin dan Lvova-Belova memikul tanggung jawab pidana atas deportasi dan pemindahan anak-anak Ukraina dari wilayah pendudukan ke Rusia, yang melanggar hukum," kata jaksa ICC Karim Khan dalam pernyataan resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ICC didirikan pada 2002 dengan tujuan mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan kejahatan agresi.
"Pengadilan berpartisipasi dalam perjuangan global untuk mengakhiri impunitas, dan melalui peradilan pidana internasional," demikian pernyataan ICC di situs resmi.
Pengadilan ini bertujuan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan. ICC juga membantu mencegah kejahatan ini terjadi lagi.
Tugas utama ICC yakni memimpin penyelidikan profil tertinggi terhadap tersangka terkemuka atau tokoh-tokoh besar.
ICC punya wewenang menuntut kejahatan yang dilakukan warga negara dari negara anggota atau di wilayah anggota oleh aktor lain.
"Menurut statuta ICC pengadilan punya yurisdiksi atas kejahatan yang dilakukan di wilayah negara pihak atau negara yang telah menerima yurisdiksinya," kata Presiden ICC Piotr Hofmanski, seperti dikutip AlJazeera.
Lanjut baca di halaman berikutnya...