Tiba di Rusia, Apa Saja Agenda Kunjungan Xi Jinping?

Presiden China Xi Jinping telah tiba di Moskow pada Senin (20/3) sore hari waktu setempat. Lawatan Xi ke Rusia untuk memenuhi undangan dari Presiden Vladimir Putin.

Ada beberapa agenda penting yang akan dilakukan Xi dan delegasi China selama berada di Moskow. Salah satunya membahas konflik di Ukraina.

Penasihat kebijakan luar negeri untuk Presiden Putin, Yuri V. Ushakov, mengatakan negosiasi kunci antara kedua pemimpin negara akan dimulai pada Selasa (21/3).

Berikut ini jadwal kegiatan Xi Jinping selama lawatan kenegaraannya di Rusia, seperti diberitakan New York Times.

Senin

Presiden Xi Jinping telah tiba di Rusia sore ini waktu setempat. Rombongan Xi disambut oleh Wakil Perdana Menteri Rusia untuk urusan Pariwisata, Olahraga, Budaya, dan Komunikasi, Dmitri N. Chenyshenko.

Ushakov mengatakan Putin dan Xi akan mengadakan pertemuan bilateral tete-a-tete di malam hari ketibaan Xi Jinping.

"Percakapan tertutup informal," kata Ushakov. Diperkirakan kedua pemimpin akan membahas masalah yang paling penting dan sensitif, termasuk urusan internasional.

"Tentu saja konflik di Ukraina akan dibahas," sambung Ushakov.

Selasa

Keesokan harinya pada Selasa (21/3), Xi akan menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin.

Setelah pertemuan dengan Mishustin, Xi bakal hadir dalam pertemuan panjang dan diskusi di sore hari.

[Gambas:Video CNN]

Delegasi dari pemerintah Rusia dan China akan melakukan pertemuan untuk bernegosiasi, sebelum bergabung dengan Xi Jinping dan Putin.

Ushakov menjelaskan negosiasi akan diadakan dalam format kecil, kemudian dilanjutkan dalam format yang lebih besar. Setelahnya, kedua pemimpin akan menandatangani dokumen dan berbicara di hadapan awak media.

Di penghujung hari, Xi akan disuguhkan dengan makan malam kenegaraan di Granovitaya Palata atau Faceted Chamber, di Istana Kremlin.

Lihat Juga : China Kritik ICC Perintahkan Tangkap Putin: Jangan Standar Ganda

Pihak pemerintah Rusia tidak merinci siapa saja yang ikut dalam diskusi bilateral. Namun para pejabat yang terkait dengan pengembangan hubungan bilateral kedua negara akan ikut dalam diskusi ini.

Lawatan Xi ke Negara Beruang Merah diberi tajuk sebagai 'kunjungan untuk perdamaian'. Beijing disebut ingin berperan sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina.

Sejauh ini, China menempatkan diri sebagai pihak netral dalam konflik Rusia-Ukraina.