Sederet kabar meramaikan berita internasional akhir pekan, mulai dari Arab Saudi memangkas jeda azan dan ikamah untuk salat subuh dan isya, hingga PM Benjamin Netanyahu memecat menteri pertahanan Israel.
CNNIndonesia.com merangkum berita-berita global yang menyedot banyak perhatian itu dalam Kilas Internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab Saudi memangkas jeda waktu azan dan ikamah untuk salat Subuh dan Isya menjadi 10 menit.
Diberitakan Saudi Gazette, Menteri Urusan Agama Islam Saudi, Abdullatif Al-Alsheikh, mengeluarkan instruksi ini pada pekan lalu kepada instansi terkait. Instruksi ini akan berlaku selama bulan Ramadan.
Dengan instruksi ini, Saudi tak menerapkan aturan sebelumnya selama Ramadan. Sebelumnya, Saudi memberi jeda waktu antara azan dan ikamah selama sekitar 30 menit baik untuk salat subuh maupun isya.
Perdana Menteri Prancis, Elisabeth Borne, berencana bertemu dengan para pemimpin partai oposisi pada awal April mendatang untuk membahas perubahan aturan pensiun yang memicu gelombang demonstrasi di negaranya.
"Kita harus menemukan jalan yang benar. Kita harus tenang," kata Borne, seperti dikutip AFP, Senin (27/3).
Beberapa bulan belakangan, Prancis terus didera demonstrasi untuk menolak reformasi aturan pensiun itu.
Berdasarkan aturan itu, pemerintah Prancis meningkatkan usia pensiun dari 62 menjadi 64. Pemerintah juga akan menaikkan syarat jumlah tahun minimal warga bekerja untuk mendapatkan pensiun penuh.
Perubahan ini diusulkan untuk menambah pendapatan negara sebanyak 17,7 miliar euro.
Menurut serikat pekerja, masih banyak cara lain jika negara ingin meningkatkan pendapatan negara, seperti mengenakan pajak kepada orang super kaya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Galant usai menolak rencana perombakan peradilan di Israel.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan untuk memberhentikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant," demikian pernyataan kantor perdana menteri yang dikutip AFP, Senin (27/3).
Netanyahu belum menunjuk nama lain untuk menggantikan posisi Galant sebagai menteri pertahanan.
Beberapa bulan belakangan, Israel terus didera demonstrasi besar-besaran. Para warga menolak rencana pemerintahan Netanyahu untuk merombak sistem peradilan di Israel.
(has)