Presiden Joe Biden mengkritik kericuhan yang terjadi di negara sekutu Amerika Serikat, Israel. Ia pun memantau upaya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam menangani akar kerusuhan ini.
"Seperti banyak pendukung Israel lainnya, saya sangat khawatir. Mereka tak bisa seperti ini terus, dan saya sudah menegaskan itu," ujar Biden pada Selasa (28/3), seperti dikutip AFP.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Israel memang sedang didera konflik yang berakar pada rencana pemerintahan Netanyahu untuk merombak sistem peradilan.
Dengan perubahan ini, Netanyahu memberikan kendali lebih banyak kepada politikus, sementara peran Mahkamah Agung dikerdilkan.
Lihat Juga : |
Warga Israel pun memprotes rencana itu dalam demonstrasi-demonstrasi yang kerap berujung ricuh hingga puluhan orang ditangkap.
Karena gelombang penolakan yang begitu besar, Netanyahu memutuskan untuk menunda pembahasan perombakan itu dan membuka dialog. Kini, Biden pun menanti kompromi Netanyahu.
"Semoga perdana menteri [Netanyahu] akan bertindak sesuai dengan ucapannya bahwa dia akan mencoba beberapa kompromi, tapi masih harus dilihat," ucap Biden.
Biden berharap rencana perombakan sistem peradilan di Israel itu dibatalkan.
"Saya harap mereka tak melanjutkannya," tutur Biden.
Menegaskan sikapnya, Biden menyatakan bahwa ia tidak akan mengundang Netanyahu ke Gedung Putih dalam waktu dekat.
(has/bac)