Pemerintah Honduras meminta Taiwan untuk segera mengosongkan kantor kedutaan di Tegucigalpa dalam waktu 30 hari, setelah memutuskan hubungan diplomatik.
Perintah tersebut dikeluarkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Honduras, Antonio Garcia. pasca penarikan duta besar Taiwan untuk negara Amerika Tengah itu.
Dilansir dari Independent, Garcia memberi Taiwan waktu 30 hari untuk berkemas dan meninggalkan Honduras. Menurutnya, waktu 30 hari sudah lebih dari cukup untuk berkemas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Jeff Liu, mengatakan 30 hari adalah norma internasional. Namun pihaknya masih belum ingin berkomentar lebih lanjut.
Honduras memutus hubungan diplomatik yang telah terjalin selama lebih dari 80 tahun dengan Taiwan. Presiden Honduras, Xiomara Castro, mengatakan pemerintahnya akan menjalin hubungan diplomatik dengan China.
Ini artinya, Honduras akan mengakui kebijakan One China Policy, dan tidak mengakui Taiwan sebagai negara terpisah.
Dalam pernyataannya pekan lalu setelah memutus hubungan dengan Taiwan, Kemlu Honduras menyatakan pengakuannya bahwa Republik Rakyat China sebagai satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh China.
Pemutusan hubungan diplomatik Honduras tentu berdampak pada banyak hal, salah satunya nasib para pelajar yang mendapatkan beasiswa studi di Taiwan.
Jeff Liu memastikan bahwa beasiswa para pelajar Honduras masih akan berlanjut hingga akhir semester berjalan. Nantinya mereka akan diberikan tiket sekali jalan pulang.
Sementara itu Kemlu Honduras menyebut para pelajar terdampak di Taiwan tetap bisa melanjutkan studinya, lewat transfer studi ke China.
Honduras adalah negara ke sembilan yang memutus hubungan diplomatik dengan Beijing, sejak Tsai Ing-wen menjabat Presiden Taiwan pada Mei 2016.
Kecewa dengan hal ini, Taiwan memperingatkan Honduras untuk 'berhati-hati' terhadap risiko menjalin komitmen dengan China, yang dibuat atas tawaran hubungan diplomatik kedua negara.
(dna)