Ukraina Sindir Rusia Jadi Presiden DK PBB: Lelucon Buruk

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mar 2023 20:05 WIB
Ukraina tak terima Rusia masih diperkenankan menjadi presiden DK PBB selama satu bulan mulai 1 April ketika masih melancarkan agresi terhadap negaranya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (GENYA SAVILOV/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyindir kemungkinan Rusia yang akan memegang presidensi (keketuaan) di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) selama satu bulan mulai 1 April mendatang.

Menurut Kuleba, kemungkinan Rusia yang masih diperkenankan memegang jabatan presiden DK PBB di tengah agresinya ke Ukraina merupakan lelucon yang sangat buruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepresidenan Dewan Keamanan PBB Rusia pada 1 April adalah lelucon yang buruk. Rusia telah merebut kursi, melancarkan perang kolonial, dan pemimpinnya merupakan penjahat perang yang dicari oleh ICC karena sudah menculik anak-anak," demikian pernyataan Kuleba di Twitter, Kamis (30/3).

Ia lalu menambahkan, "Dunia tidak akan menjadi tempat yang aman dengan adanya Rusia di DK PBB."

Status presidensi DK PBB memang selalu berganti setiap bulan di antara 15 negara anggotanya. Pergantian itu dilakukan bergilir sesuai dengan urutan abjad.

[Gambas:Video CNN]

Pada kesempatan ini, Rusia kedapatan memegang jatah presidensi.

Moskow punya tanggung jawab dalam menetapkan agenda. Meski begitu, perannya dalam mempengaruhi keputusan tidak akan begitu besar.

Sejak invasi dimulai tahun lalu, Ukraina sendiri sudah meminta agar Rusia didepak dari DK karena ulahnya di negara mereka.

Menurut Ukraina, Rusia telah gagal memenuhi kriteria utama keanggotaan yakni memelihara perdamaian.

Rusia sendiri terakhir kali memegang presidensi pada Februari 2022. Kala itu, bersamaan dengan Kremlin yang mulai mengerahkan pasukan untuk menginvasi Ukraina.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER