Menteri Kehakiman Rusia Respons Wacana Visa on Arrival ke RI Dicabut

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mar 2023 14:13 WIB
Ilustrasi. (Arsip Humas Kemenkumham Bali)
Denpasar, CNN Indonesia --

Menteri Kehakiman Rusia, Konstantin Anatolievich Chuychenko buka suara soal wacana pencabutan visa on arrival (VoA) warga Negeri Beruang Merah ke Indonesia yang digagas Gubernur Bali I Wayan Koster.

Menurut Chuychenko, selain menggenjot sektor pariwisata, mekanisme VoA dibutuhkan untuk mempermudah penindakan kejahatan antarnegara. Apalagi, per hari ini, Rusia-Indonesia resmi memiliki perjanjian ekstradisi setelah diteken Chuychenko dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, di Bali.

"Untuk isu VoA ini merupakan mekanisme yg penting yang memudahkan kunjungan wisatawan sekaligus membantu dua pihak menindak kejahatan. Karena, adanya informasi kunjungan yang dapat diberikan oleh dua negara," kata Chuychenko usai merampungkan peresmian perjanjian ekstradisi.

Polemik pencabutan VoA warga Rusia ini muncul setelah ulah 'nakal' WNA Rusia dan Ukraina di Bali menjadi sorotan publik belakangan ini. Gubernur Bali juga mengaku mendapatkan banyak laporan soal warga dari dua negara tersebut yang melakukan pelanggaran di Pulau Dewata dengan berkedok kunjungan wisata.

Namun, Konsul Kehormatan Rusia di Bali Gede Dharma Wijaya mengatakan bahwa kabar mengenai keberadaan 'Kampung Rusia' di Pulau Dewata tidak sepenuhnya benar. Kampung Rusia disebut-sebut sebagai kawasan khusus bagi para pelancong asal Rusia bermukim.

Wijaya mengatakan turis Rusia senang berkumpul dan mengontrak vila atau rumah di satu tempat saat berlibur. Hal itu kemudian diikuti juga oleh sesama turis Rusia lainnya.

Terpisah, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengklaim warga negaranya yang menjadi wisatawan di Bali taat hukum. Menurut Vorobieva, para pelanggar hanyalah segelintir dari orang-orang yang tak taat hukum. Orang semacam itu pun menurutnya tak cuma ada di Rusia, tetapi juga di semua negara.



(kdf/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK