Dalam 24 Jam, Brasil Laporkan Penikaman di 2 Sekolah

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2023 05:45 WIB
Ilustrasi penikaman. Brasil kembali hadapi kasus penikaman di dua sekolah berbeda dalam 24 jam. Penyerangan itu terjadi sepekan setelah 4 balita tewas di prasekolah. (iStockphoto/CiprianNasalean)
Jakarta, CNN Indonesia --

Remaja Brasil berusia 13 tahun menikam tiga teman sekelasnya pada Selasa (11/4). Penikaman itu menjadi kasus yang kedua terjadi di sekolah Brasil dalam 24 jam terakhir.

Seperti diberitakan AFP, penikaman terjadi setelah seorang siswa sekolah di Santa Tereza melemparkan petasan ke ruang kelas. Hal itu membuat teman sekelasnya lari ke lorong.

Namun, siswa tersebut malah menyerang teman-temannya saat sedang melarikan diri dari petasan. Tiga orang terluka akibat hal itu.

Remaja laki-laki tersebut kemudian diamankan petugas kebersihan tak lama setelah melukai teman sekelasnya.

Pada Senin (10/4), kejadian serupa juga terjadi di Manaus. Seorang siswa menikam dua teman sekelasnya dan satu guru.



Kondisi tersebut meningkatkan kekhawatiran atas maraknya kekerasan di sekolah Brasil sekaligus masalah keamanan sekolah yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Pekan lalu, seorang pria bersenjatakan kapak menerobos masuk prasekolah. Laki-laki berusia 25 tahun itu tiba-tiba mengamuk di di sana dan membacok empat anak hingga tewas.

Korban tewas berusia sekitar empat hingga tujuh tahun. Pelaku kemudian menyerahkan diri ke polisi.

Menyikapi hal itu, beredar pesan di media sosial mengenai peringatan serangan di sekolah lebih lanjut.

Tak hanya itu, ada pula yang bersuara supaya anak-anak tidak masuk sekolah pada 20 April, hari yang bertepatan dengan peringatan pembantaian di Columbine High School, AS Colorado pada 1999.

Tragedi Columbine merupakan penembakan membabi-buta oleh dua siswa remaja yang menewaskan 12 siswa, satu guru dan melukai 24 orang. Korban tewas menjadi 15 karena kedua pelaku bunuh diri setelah itu.

Sementara itu, penembakan sekolah paling mematikan di Brasil terjadi pada 2011, ketika seorang pria melepaskan tembakan ke bekas sekolah dasarnya di Realengo, pinggiran Rio de Janeiro.

Kejadian itu menewaskan 13 orang, yakni 12 anak dan kemudian dirinya sendiri.



Pemerintah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva telah mengumumkan 150 juta reais atau sekitar Rp446,77 miliar (1 reais=Rp2.978,5) dalam pendanaan federal kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan keamanan sekolah.

Dino mengimbau perusahaan jejaring sosial aktif memantau konten terkait kekerasan di sekolah dan mempercepat permintaan pihak berwenang untuk menghapusnya.

Kekerasan sekolah yang mematikan dulunya relatif jarang terjadi di Brasil, tetapi meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Maret 2023, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun membunuh seorang guru dalam serangan pisau di sebuah sekolah di Sao Paulo.

Pada November 2022, seorang penembak berusia 16 tahun menewaskan empat orang dalam serangan kembar di dua sekolah di tenggara kota Aracruz.

(afp/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK