Mantan Putra Mahkota Iran Akan Kunjungi Israel
Mantan Putra Mahkota Iran Reza Pahlavi mengumumkan pada Minggu (17/4) akan mengunjungi Israel pekan ini saat kedua negara semakin bersitegang.
Rencana kunjungan itu dimaksudkan untuk menghadiri undangan Peringatan Hari Holocaust di Israel, Yom HaShoah, di Yad Vashem Senin (17/4) ini.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Negara Eropa yang Tak Akui Palestina hingga Menhan China Temui Putin |
Dalam pernyataannya di Twitter seperti dikutip dari The Nationals, ia menggambarkan rencananya itu akan jadi kunjungan yang bersejarah bagi pemimpin eksil top Iran ke Israel.
Pahlavi juga mengatakan akan melakukan pembicaraan dengan para pejabat dan politikus Israel tentang politik, diaspora Iran, teknologi air dan pertanian.
"Saya ingin rakyat Israel tahu bahwa Republik Islam sama sekali tidak mewakili rakyat Iran," kata Pahlavi dalam sebuah keterangan di akun Twitter.
"Ikatan masa lampau antara rakyat kita bisa dihidupkan kembali untuk kepentingan kedua negara. Saya akan pergi ke Israel untuk memainkan masa depan saya dalam membangun masa depan yang lebih cerah," ungkapnya lagi.
Pahlavi mengatakan ia diundang Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel yang disebutnya akan menemani selama kunjungannya di Tembok Barat, Yerusalem.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Negara Eropa yang Tak Akui Palestina hingga Menhan China Temui Putin |
Pahlavi saat ini berstatus sebagai eksil dan menjadi tokoh oposisi yang kerap melontarkan kritikan pedas terhadap pemerintah Iran dari pengasingannya di luar negara itu.
Ia tercatat sebagai putra mahkota terakhir dan pewaris takhta terakhir sebelum Kerajaan Iran ditumbangkan dalam revolusi Iran pada 1979.
Pahlavi selalu menyuarakan pluralisme dan demokrasi parlementer di Iran. Ia juga sempat menyampaikan pesan persatuan saat negara itu dilanda protes besar-besaran terkait kasus kematian remaja perempuan Iran, Mahsa Amini.
"[Shah yang dalam pengasingan] akan menyampaikan visi untuk demokrasi Iran yang menjunjung kebebasan berpendapat dan beragama, mengawal hak asasi manusia, melindungi sumber daya alam, dan menginvestasikan kekayaan kepada rakyat Iran ketimbang kepada para kelompok teroris asing," kata Pahlavi.
(bac)