Rusia memperingatkan Korea Selatan agar tidak mengirim senjata ke Ukraina. Peringatan itu disampaikan usai Seoul membuka kemungkinan mengirimkan bantuan militer ke Kyiv jika terjadi serangan sipil berskala besar.
Kremlin mengatakan pengiriman pasokan senjata membuktikan keterlibatan tidak langsung Korea Selatan dalam konflik Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya Seoul telah mengambil sikap yang agak tidak bersahabat," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti diberitakan AFP, Rabu (19/4).
"Pasokan senjata secara tidak langsung berarti tahap awal keterlibatan tertentu dalam konflik ini," tambahnya.
Sebelumnya, Seoul membuka opsi menambah dukungan untuk Ukraina, selain bantuan kemanusiaan dan ekonomi. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan sedang menjajaki pemberian bantuan untuk mempertahankan dan membangun kembali Ukraina.
"Jika ada situasi yang tidak dapat dimaafkan oleh komunitas internasional seperti serangan skala besar pada warga sipil, atau pelanggaran serius terhadap hukum perang, maka sulit bagi kami untuk hanya memberikan bantuan kemanusiaan atau keuangan," kata Yoon kepada Reuters.
Ini adalah kali pertama pemerintah Korsel selaku sekutu AS mengisyaratkan kesediaan untuk memberi bantuan senjata, setelah satu tahun perang di Ukraina.
Yoon mengatakan pertimbangan itu muncul karena berkaca pada bantuan internasional yang diterima Korea Selatan saat Perang Korea 1950-1953.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Korut Eksekusi Ibu Hamil hingga Ukraina Curiga Kematian Blogger Rusia |
Pernyataan tersebut kini dikritik Rusia. Seoul juga mendapat peringatan dari mantan pemimpin Rusia Dmitry Medvedev yang menjabat sebagai presiden dalam periode 2008 dan 2012.
Medvedev mengatakan Moskow dapat membalas dan mengirim senjata ke Korea Utara.
"Saya ingin tahu apa yang akan dikatakan penduduk negara ini ketika mereka melihat senjata Rusia terbaru dengan tetangga terdekat mereka - mitra kami dari DPRK," tuturnya.
(afp/chri)